TIDAK jarang bayi mempunyai kemungkinan dapat lahir belum cukup bulan atau prematur. Lalu, bagaimana penanganannya ketika bayi terlahir dalam kondisi tersebut?
Dokter spesialis anak konsultan perinatology, Dr.dr. Rinawati Rohsiswatmo, SpA (K) mengatakan bahwa bayi yang lahir prematur merupakan bayi yang sangat rawan dan sensitif.
"Maka dari itu perlu mereka perlu penanganan yang spesial atau khusus di ruang NICU untuk memonitor secara intensif jantung, pernapasan, suhu tubuh, dan aktifitas otak bayi,"kata pada Talkshow bertema "Deteksi Dini Berbagai Komplikasi Pada Kehamilan & Risiko Bayi Lahir Prematur" di Brawijaya Women & Children Hospital, Jakarta Selatan, Sabtu (26/10/2013).
Selain itu, Dr Rinawati menjelaskan bila bayi prematur memiliki risiko mengalami beberapa kelainan, di antaranya adalah gagal jantung, gagal bernapas, kelainan otak, kebutaan, hipotermia, hipoglikemi, infeksi, bahkan kematian. Ia menambahkan bahwa risiko ini semakin besar jika bayi lahir lebih awal.
Ia menjelaskan bahwa Jika bayi lahir ketika usianya 35-36 minggu, maka biasanya organ-organnya dapat berfungsi sempurna seperti bayi yang lahir cukup bulan. Namun, jika usianya kurang dari 28 bulan, maka organ-organnya belum matang sehingga belum siap untuk bekerja.
"Namun, dengan fasilitas NICU dan tenaga medis profesional, tidak sedikit bayi-bayi prematur dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat serta normal seperti bayi-bayi lahir cukup bulan,"imbuhnya. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
