TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) yang dikabarkan dibawa dari wilayah Jazirah Arab, belakangan mulai tersebar ke Asia, Eropa hingga Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Tjandra Yoga Aditama pada Tempo Minggu, 4 Mei 2014 melalui surat elektronika.
Tjandra yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan mengatakan, " Saya sampaikan bahwa Amerika Serikat melaporkan kasus pertama MERS CoV di negara itu. Jadi, dari Arab penyakit ini sudah menyebar ke Eropa, Asia dan Amerika," kata Tjandra.
Mantan Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan ini menjelaskan pada 24 April lalu, pasien Amerika ini terbang dari Riyadh, Saudi Arabia ke London, lalu terbang Chicago.(Baca : 4 Langkah Antisipasi Penyebaran Virus Corona)
"Kemudian pasien naik bus dari Chicago ke Indiana. Nah, pada 27 April pasien mengeluh sesak napas, batuk dan demam, dan mulai dirawat di rumah sakit pada 28 April. Kemudian pada 2 Mei hasil Labnya menyatakan MERS CoV positif dan ini menjadi kasus pertama MERS CoV di Amerika Serikat. Dilaporkan saat ini keadaan pasien stabil," kata dia.
Tjandra juga menerangkan perjalanan antar negara memang memungkinkan terjadinya penularan penyakit. Dan ia menyebutkan tentang beberapa kemungkinan kewaspadaan antara lain travel advice, travel warning, travel restriction dan travel ban. "
Dia juga menuturkan, "Untuk penanggulangannya seperti disebutkan dalam konsep Global Health Security (GHS) yaitu pencegahan, deteksi dan respon," ujarnya.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Ternyata Ada Kanker yang Dapat Disembuhkan
Gerakan Move On untuk Pendidikan Anak Indonesia
Memberi Kesempatan Anak Autis Berkarya dan Bekerja
Bukan Sekadar Bumbu, Daun Salam Juga Punya Sifat Obat
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.