USIA boleh saja senja, namun pria ini tampak 10 tahun lebih muda dari umur sesungguhnya. Apa rahasianya?
Ketimbang melakukan beragam perawatan berharga selangit, pria ini ternyata hanya meminum urine sendiri. Hal itu pun membantunya mencapai usia 91 namun terlihat 10 tahun lebih muda.
Pria ini menegaskan bahwa urine menjadi obat mujarab sekaligus kunci untuk tampil muda dan gaya hidup aktif.
Mark Ambrose, hidup dengan pasangannya Joyce di Spanyol. Mereka meneguk urine setiap harinya.
Selain dikonsumsi, urine juga digunakan untuk menyembuhkan luma dengan mengoleskannya. Ia percaya hal itu membantu proses penyembuhan.
Ambrose mengatakan bahwa ia dan istrinya sama-sama memiliki masalah kesehatan serius yang harus diatasi dengan tepat.
"Saya memiliki tulang belakang yang rusak parah dan istri menderita penyakit makular, dimana lutut benar-benar membutuhkan penggantian dan keluhan lainnya dikatikan dengan penyakit orangtua."
"Meskipun demikian, kita menjalani kehidupan yang sangat aktif dengan teman-teman saya. Mereka melihat bahwa saya tampak lebih muda, dan pasangan saya memiliki energi luar biasa dan tak tampak tidak lebih dari 65-70 tahun."
Dia menjelaskan, "Saya sudah menjalani tiga operasi di Inggris dan Spanyol dengan spesialis. Mereka tak bisa berbuat apa-apa lagi selain obat-obatan penghilang rasa sakit yang berbeda."
Tak ada kerugian dari terapi teresbut. Diakui Ambrose bahwa dia mencoba terapi tersebut untuk membantu mendapatkan kualitas hidup lebih baik selama sisa usianya.
Dia penuh semangat dan mulai meneliti apa yang perlu dilakukan dan menemukan apa-apa saja tentang kapan atau berapa banyak yang perlu diminum.
Praktek ini mungkin terdengar menjijikkan, tapi kenyataannya, terapi urin ada dalam Al kitab.
Dokumen sejarah menunjukkan bahwa luka disinfeksi suka Aztec bisa diatasi dengan hal tersebut. Selain itum manfaat sama juga disebutkan dalam literatur India dan China.
Urine sangatlah streil, yang terdiri dari air dan lima persen nutrisi seperti protein, vitamin dan mineral.
Mereka percaya bahwa bahan ini diekskresikan dan memiliki manfaat kesehatan mulai dari sistem kekebalan tubuh unntuk mata dan telinga,
Ambrose sendiri dalam mengaplikasikannya mengadopsi pendekatan trial & error.
Dia ingat sempat mencoba dalam segelas kecil lebih dulu. "Saya sangat hati-hati dalam mencicipi cairan berwarna kuning itu."
Ternyata, sambungnya, tak terlalu buruk. "Saya pikir rasanya aneh. Tidak pernah saya mencoba yang seperti ini sebelumnya. Tak menyenangkan, tapi di sisi lain tidak terlalu mengerikan."
Ia pun bertekad untuk melanjutkan terapi tersebut. Selama beberapa hari berikutnya ia terus mencicipi urine sampai ia cukup berani untuk minum.
Dimulai dengan hanya seteguk, ia mulai minum sedikit setiap kali ia pergi ke toilet. Secara bertahap, ia meningkatkan jumlah setelah beberapa minggu berikutnya.
Dan untuk meninggalkan rasa tak enak, ia makan anggur atau segera membilas mulut dengan air.
Tiga tahun kemudian, ia meneliti bagaimana cairan seseorang muncul.
Ambrose mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa hanya lima persen dari kandungan urine yang menyehatkan dan tentunya memperkuat sistem kekebalan tubuh seseorang.
Dan berapa banyak total yang ia minum? Setengah gelas kecil sebanyak yang saya bisa setiap hari atau setara dengan satu tumbler per hari.
Tak hanya itu, ia juga memijatkan urine ke kulit yang ia percayai menjadi obat mujarab. Ia memijat pada wajah, lengan, kaki, kelopak mata, telinga dan memijat daerah lain dengan urine segar.
Tiga tahun berjalan, ia merasa masih sulit berjalan tegak lurus dan harus mengonsumsi beberapa obat penghilang rasa sakit untuk tetap aktif, seperti dilansir Dailymail.
"Namun, saya yakin terapi urine membantu untuk mengurangi rasa sakit saraf tulang belakang dan tak ada biaya sama sekali." (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
