BANYAK faktor yang menjadi pemicu seseorang melakukan perselingkuhan. Namun nyatanya, sebanyak 60% penyebab hal itu adalah faktor eksternal.
Beberapa pakar yang fokus terhadap isu perselingkuhan mengatakan, penyebab masalah ini tidak hanya hubungan seksual saja. Hal ini diamini psikolog Debbie Layton-Tholl, dilansir dari
Chicagotribune.
Debbie Layton-Tholl mengatakan, ada perselingkuhan yang tidak sekadar memuaskan kebutuhan seksual mereka saja, namun ada bentuk perselingkuhan yang disebabkan oleh emosional perasaan. Seperti di tengah hubungan yang sudah terjalin, seseorang tiba-tiba saja tertarik dengan yang lain.
Rasa emosi yang muncul biasanya berupa rasa penasaran, yang nantinya dimulai dari sebuah komunikasi intensif hingga cenderung melibatkan perasaan.
Umumnya, ini terjadi ketika seseorang merasa dirinya sudah tak merasa nyaman lagi dengan pasangannnya. Dan tidak jarang, seseorang tersebut akan merasa asing jika berada dekat dengan
pasangannya tersebut.
Di luar dari faktor internal, seperti di mana seseorang mulai merasa tidak nyaman dengan pasangannya, ternyata penyebab lainnya yang dapat memicu sebuah perselingkuhan adalah faktor eksternal, yakni dari lingkungan pergaulan atau pertemanan Anda sendiri.
Faktor eksternal dari lingkungan pertemanan Dari lingkungan pergaulan yang kerap menghantui pria pada umumnya ketika mendapat pengakuan dari lingkungannya sebagai lelaki yang takut pada wanita atau suami yang takut istri. Tanpa dia sadari, pembicaraan yang ditujukan padanya itu akan membuat dirinya merasa tertantang dapat mendekati wanita lain, selain pasangannya. Pria yang terjebak pada situasi seperti ini, semata-mata hanya ingin melakukan pembuktian dan membentuk imej bahwa dirinya bukanlah seorang lelaki yang takut pada pasangannya.
Faktor eksternal dari lingkungan kerja Kedekatan dengan teman di lingkungan kerja biasanya diawali dari luapan curahan hati Anda pada teman di lingkungan kantor. Kedekatan yang berawal dari curhat hingga terjadi kedekatan emosional dapat berlanjut dengan hubungan yang lebih intim, seperti kontak fisik.
Sekarang ini, perselingkuhan dapat terjadi dan dialami siapa saja. Bisa saja, Anda sebagai si pelaku atau sebagai si korban. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk masuk ke dalam lingkar hubungan yang lebih dari satu, ada baiknya berpikir ulang akan dampak dari akibat perbuatan yang Anda lakukan tersebut. Perselingkuhan bukanlah pilihan yang terbaik untuk menyelesaikan sebuah masalah.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
