Pages

Kamis, 17 Oktober 2013

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Fun with Brazilian Portuguese

Learn the tips and tricks to speak colloquial Portuguese in a natural and confident manner. Enroll today for just $69!
From our sponsors
10 Tahun Terakhir, Hasil SDKI Stagnasi
Oct 17th 2013, 07:22

SAAT ini, isu kependudukan sangat strategis dan seharusnya dapat ditangani secara sinergis oleh seluruh sektor. Ini dapat dilihat dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) selama kurun waktu 10 tahun terakhir yang menunjukkan stagnasi.

 
"Sejak dilaksanakannya program KB di Indonesia pada 1970 hingga 2002, berhasil menurunkan angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) dari 5,6 anak per wanita menjadi 2,6 anak per wanita dalam kurun 3 dekade," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, SpGK di Gedung BKKBN Pusat, Jakarta Timur, Kamis (17/10/2013).
 
Namun, dalam satu dekade berikutnya dari 2002 hingga 2012, data SDKI menunjukkan TFR Indonesia tidak beranjak dari angka 2,6. Kemudian dikaitkan dengan pendapat para ahli kependudukan, Indonesia saat ini tengah memasuki tahapan bonus demografi yang dimulai sejak awal 1990-an.
 
Menurut ahli Kependudukan, Prof. Srie Moertiningsih Adioetomo, SE, MA, PhD, pada 2020 hingga 2030 diperkirakan akan mencapai puncak jendela kesempatan (window of opportunity) yang ditandai dengan rasio beban ketergantungan (dependency ratio) mencapai titik terendah sepajang sejarah (sekira 44 per 100). Lalu, meningkat lagi seiring dengan makin membesarnya proporsi penduduk usia lanjut yang mengindikasikan struktur penduduk usia tua.
 
Dia menjelaskan bahwa Indonesia saat ini juga menghadapi tantangan menuju tahapan window of opportunity dalam kerangka bonus demografi, sebagai bagian dari proses transisi demografi yang sedang dijalani. Bonus demografi adalah tahapan di mana kondisi struktur umur penduduk parameter dependency ratio berada pada titik terendah.
 
Antara 2025-2035, dependency ratio berkisar antara 0,40-0,50 yang berarti setiap 100 orang usia produktif hanya menanggung 40-50 orang usia tidak produktif. Saat itu, proporsi anak berusia kurang dari 15 tahun terus berkurang dibandingkan dengan penduduk usia kerja, yaitu 15-64 tahun.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions