Pages

Selasa, 05 Agustus 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Menkes Optimistis, Tahun 2030 Indonesia Bebas HIV/AIDS
Aug 5th 2014, 13:00, by Fitri Syarifah

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi optimis pada tahun 2030 Indonesia bebas dari HIV/AIDS.

Liputan6.com, Jakarta Melihat perkembangan yang baik atas upaya pemerintah dalam menekan kasus HIV/AIDS, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi optimistis Indonesia bebas HIV/AIDS pada 2030. Keyakinan Menkes ini didasari pada upaya-upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia seperti misalnya banyaknya tenaga konseling dan tes HIV di sejumlah puskesmas yang tersebar di Indonesia.

"Tahun 2006-2014 menunjukkan adanya tren penurunan kasus khususnya pada pengguna napza suntik dan pekerja seks. Ditambah lagi kualitas hidup yang baik yang memungkinkan ODHA (orang dengan HIV/AIDS) bisa terus hidup mencapai hampir 100 persen," kata menkes saat membacakan laporan global pada konferensi AIDS di Melbourne, Australia di Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Meski demikian, ada beberapa tantangan yang dihadapi pemerintah akibat seks antar sesama jenis (LSL) dan laki-laki berisiko tinggi (LBT) karena yang terkena HIV/AIDS meningkat. Data Kementerian Kesehatan mencatat, laki-laki yang melakukan seks atau `bermain` ke tempat pelacuran dan tidak mau menggunakan kondom meningkat dari 0,1 menjadi 0,7 atau 600 persen.

Direktur regional UNAIDS untuk wilaya Asia dan Pasific, Steve Kraus juga mengungkapkan sikap optimistis yang sama tentang perkembangan HIV/AIDS di Indonesia. Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh Indonesia cukup signifikan dan patut diperhatikan.

"Program Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) yang dilakukan Indonesia bisa dikatakan cukup sukses. Semua hal ini disarankan lembaga kesehatan dunia untuk dilakukan secara global, ternyata sudah dilakukan oleh Indonesia. Begitu juga dengan tes dan pengobatan (test and treat) terhadap penderita telah diberikan dengan sangat baik. Tes dan pengobatan tersebut aktif dilakukan di 3 negara, Thailand, Kamboja dan Indonesia," ungkapnya.

Begitu juga dengan komitmen Indonesia untuk mendanai HIV/AIDS. Menurut laporan, 90 persen biaya penanganan HIV-AIDS di Indonesia ditanggung pemerintah.

"Ini salah satu bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap warganya. Masih ada negara lain yang 100 persen bergantung pada luar negeri yang tak cukup efektif," ungkapnya.

Selain itu, masalah kondom juga menjadi perhatian dan menjadi salah satu langkah penting dalam program penanganan HIV-AIDS. "Ini adalah tanda kepemimpinan yang berani dan cerdas. Ini langkah yang disarankan Global Fund dan juga sudah dilakukan Indonesia."

(Gabriel Abdi Susanto)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
DSC_0101.JPG
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions