Jakarta, Berbagai macam hidangan makanan dan minuman yang disajikan di meja makan menjadi pemandangan yang lumrah saat Lebaran. Umumnya dibuat banyak, tak heran jika tak habis dan sisanya disimpan dalam kulkas.
Menurut dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM, kebiasaan menumpuk makanan saat Lebaran disebabkan oleh ketidakadaan asisten rumah tangga dan liburnya jasa katering. Mengantisipasi hal itu, para ibu rumah tangga sayangnya tidak memperhatikan cara penyimpanan makanan yang baik.
"Pada saat penyimpanan di kulkas harus tetap diperhatikan. Makanan yang matang jangan berdekatan dengan makanan yang mentah sehingga makanan yang matang tidak terkonsumsi dengan bakteri yang kebetulan hidup pada makanan yang mentah tersebut," terang dr Ari lewat surat elektronik kepada wartawan dan ditulis pada Senin (4/8/2014).
Selain masalah penyimpanan makanan di kulkas, dr Ari juga mengingatkan terkait kebiasaan menyajikan makanan pada meja makan terlalu lama pada saat Lebaran. Terlalu lama menyajikan makanan pada suhu ruangan dapat mengakibatkan kontaminasi bakteri pada makanan yang tidak disadari.
"Yang menjadi masalah kadang kala tidak semua kuman yang mencemari makanan tersebut menyebabkan perubahan bau dan bentuk dari makanan," kata dr Ari.
dr Ari menyarankan untuk memanaskan kembali secara langsung atau lewat microwave pada saat makanan akan dikonsumsi kembali. Dengan cara demikian diharapkan kejadian keracunan makanan yang dikatakan oleh dr Ari kerap terjadi saat Lebaran dapat terhindari.
"Pada akhirnya antisipasi terhadap berbagai penyakit akibat tidak adanya pembantu harus diantisipasi. Kita harus selalu ingat bahwa rangkaian lebaran dengan berbagai aktivitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan," tutup dr Ari.
(ajg/up)