Pages

Minggu, 29 Desember 2013

Sindikasi lifestyle.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Lifestyle 
#1 Web Template Generator

Use Artisteer automated web designer to create beautiful web designs in minutes. No technical skills required.
From our sponsors
Inilah yang Perlu Diketahui tentang Autisme
Dec 28th 2013, 20:14

 
MESKI banyak dilakukan sosialisasi, namun tidak dipungkiri jika masih ada yang belum memahami tentang autisme. Padahal, pengetahuan mengenai autisme sendiri sangat penting, apalagi terkait dengan penanganan yang harus dilakukan.
 
Ya, Autisme merupakan gangguan perkembangan sistem saraf seseorang. Walaupun secara fisik tidak terlihat, namun penyandang autis biasanya memiliki masalah soal IQ.
 
"Penyandang autis justru IQ-nya di bawah rata-rata, sekira 60%-70%. Yang high function atau IQ nya di atas rata-rata itu jumlahnya sedikit, " jelas dr Suzy Yusna Dewi SpKJ saat berbincang dengan Okezone di Balai Kartini, Jakarta, belum lama ini.
 
Lebih lanjut, autisme bisa dideteksi sejak dini. Semakin cepat terdekteksi, menurut dr Suzy, maka penanganannya justru akan lebih baik. Untuk mengetahui gejala autisme, bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Para penyandang autis biasanya memiliki kecenderungan kontak mata yang tidak fokus.
 
Selain itu, perilakunya lebih monoton dan mereka juga bermasalah saat beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
 
"Yang paling utama adalah kontak mata. Kalau main cilukba, dia enggak ada ekspresi, kemudian ketika diajak bersalaman, dia cuek. Penyandang autis juga ada ketertarikan dengan mainan yang berputar. Perilakunya monoton dan ada masalah diadaptasi, di tempat baru dia bisa saja teriak atau menangis," terangnya.
 
Autisme sendiri memang tidak bisa disembuhkan. Namun, para penyandangnya bisa melakukan terapi agar bisa tumbuh lebih baik.

"Autis ini tidak bisa disembuhkan. Menetap. Tapi ada metode terapi yang bisa dilakukan, mulai dari dasar seperti terapi sensor, terapi wicara. Lalu kalau sudah beranjak besar, bisa dilakukan terapi yang ke arah kognitif atau talent," ungkapnya.
 
Kendati demikian, untuk masalah pendidikan, dr Suzy menambahkan, tidak perlu dibedakan. Penyandang autis tidak harus menempuh pendidikan di sekolah khusus.
 
"Tidak harus dibedakan, tapi paling tidak untuk awal dia harus memenuhi standar bisa membaca, menulis," tutupnya.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions