Posted: 03/12/2013 11:30
(wired.co.uk)
Liputan6.com, Jakarta : Meskipun hampir setiap tahun dibahas, sepertinya pekan kondom masih menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Apalagi mungkin ada yang belum tahu sejarah kondom.
Berita Terkait
Kondom, seperti yang kita kenal saat ini merupakan alat kontrasepsi yang terbuat dari lateks pilihan. Kondom ini selain bisa mencegah sperma masuk ke rahim, juga bisa mencegah penyebaran penyakit dan infeksi menular seksual.
Melihat hal tersebut, mungkin tidak ada yang menyangka kalau dulu, ada kondom yang terbuat dari linen (serat tumbuhan), usus hewan dan bahkan ada kondom bernama Prophylactics yang tebalnya seperti ban sepeda.
Karena terbuat dari karet yang tebal dan bau sulfur itulah, seringkali orang merasa tak nyaman. Hingga pada 1940-an, ketika para tentara di daratan Amerika dan Eropa diwajibkan memakai kondom untuk memerangi wabah sifilis. Saat itu kondom mulai tersebar luas bahkan bisa diantar ke rumah-rumah.
Akhirnya kondom begitu populer di kalangan menengah dan atas. Namun pada 1873 undang-undang Comstock di Amerika secara efektif melarang kontrasepsi dengan alasan penyakit seksual menular justru meningkat. Bahkan 30 negara yang berbeda melarang produksi dan penjualan kondom sama sekali.
Namun saat perang dunia pertama, penggunaan kondom kembali diserukan. Ini karena 15 persen tentara tertular penyakit seksual menular seperti syphillis dan gonore. Sayangnya sebagian besar dari kondom masih mahal dan tidak nyaman.
Nah, pada saat Perang Dunia II untuk pertama kalinya, kondom kembali didistribusikan secara luas oleh pihak berwenang militer dengan tujuan utama untuk mencegah penyakit kelamin.
Penggunaan kondom terus berkembang luas hingga 1960-an. Kondom menjadi kebutuhan orang barat. Orang barat (Eropa) meyakini, pentingnya menjaga hubungan seksual dan tidak ada yang tahu pasangan memiliki penyakit seksual.
Kondom menjadi lebih penting lagi sekitar tahun 1980 karena epidemi HIV/AIDS muncul. Menurut Presiden dan CEO dari American Social Health Association, Lynn Barclay, pada awal 1980-an kondom menjadi alat antara hidup dan mati. Respons kesehatan masyarakat untuk HIV dan AIDS juga lebih banyak daripada sebelumnya.
"Segera setelah itu, pada 1990, ada berbagai inovasi kondom yang lebih nyaman dan mudah digunakan. Meskipun saat itu kondom harus bersaing dengan berbagai metode pengendalian kelahiran, tapi kondom masih satu-satunya cara yang aman untuk menghindari penyakit menular seksual ," kata Lynn, seperti ditulis Dailymail, Selasa (3/12/2013).
Lynn menyampaikan, kondom dulunya satu ukuran dan cocok untuk semua orang. Tetapi sekarang kondom sudah beragam jenis, bentuk, ukuran dan warna.
(Fit/Abd)
Berita Rekomendasi
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.