Sulit memaafkan (Foto: Funkyenglish) ORANG yang sulit memaafkan dinilai memiliki hati tidak bersih dan penuh dengki. Pertanda juga bahwa yang bersangkutan tidak menghargai diri sendiri.
Dengki, iri, dan dendam merupakan penyakit hati manusia. Obatnya cukup satu, yaitu memaafkan. Namun, bagaimana jika sulit untuk memaafkan?
Psikolog keluarga dan anak, Roslina Verauli, M. Psi., mengatakan bahwa orang yang sudah memiliki konflik batin akan sukar menerima permintaan maaf. Ini mungkin terjadi meski orang yang meminta maaf sudah berbesar hati untuk bersalaman dan ingin bermaafan.
Menurutnya, itulah ciri orang yang tidak bisa membuka hati dan memiliki kepekaan. Padahal, Idul Fitri seharusnya dilewati dengan hati yang ikhlas memberi dan meminta maaf kepada siapapun.
"Orang enggak peka, kalau ada konflik itu pasti sukar untuk bermaafan. Harus diselesaikan terlebih dahulu, baru bisa akur kembali. Tapi, orang yang sulit memaafkan perlu dicurigai hatinya," tuturnya kepada Okezone lewat sambungan telefon, belum lama ini.
Bagi orang yang sudah meminta maaf, katanya, juga tidak perlu berlebihan memohon maaf kepada orang yang telah menganggapnya bersalah. Dengan meminta maaf secara berlebihan, bukannya dimaafkan dia justru akan semakin marah.
Hal yang paling penting adalah mendoakan. Ditegaskan Roslina, doa merupakan obat paling ampuh untuk menyembuhkan penyakit hati bagi orang yang sukar untuk memaafkan.
"Kalau sudah maju tapi masih ditolak, ya doakan aja. Terkadang, orang itu suka berlebihan, memohon maaf sampai berkali-kali, jangan lakukan ini. Orang bukannya memaafkan malah jadi kesal dengan kita. Cukup sekali, tapi esensinya dapat dan tidak mengulangi lagi," tutupnya.
(ren)