PENDERITA artritis yang mudik Lebaran dengan mengendarai moda transportasi roda dua harus lebih peka mengatur jam istirahat selama perjalanan. Pasalnya, efek nyeri artritisnya bisa memicu terjadinya kecelakaan.
Hal itu seperti diungkap Dr L. Andre Pontoh, SpOT (K), spesialis bedah orthopedi RS Pondok Indah, kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini. Menurutnya, beban pada lutut akan menjadi masalah karena memberi efek nyeri pada waktu tertentu sepanjang perjalanan mudik penderita artritis.
"Kuncinya, mereka harus berhati-hati. Kita tidak bisa melarangnya juga (untuk tidak naik motor)," katanya.
Caranya adalah dengan mengukur kemampuan tubuh dan sinyal gejala artritis yang harus diketahui. Jadi, saat tahu, mereka akan tahu kapan untuk beristirahat.
Kapan waktu tepat untuk istirahat, lanjut Dr Andre, tidak ada patokan. Pasalnya, gejala nyeri pada artritis datang tanpa waktu yang khas.
"Penyakit ini akan muncul jika ada beban pada lutut mereka dalam waktu lama," jelasnya. (Baca: Cegah Dehidrasi, Pakailah Baju Longgar)
Terpenting, menurut dr Andre, jika rasa nyeri muncul maka pengendara motor harus menepi untuk beristirahat. Memaksakan diri hanya akan menempatkannya pada ancaman yang lebih serius.
"Tidak ada aturan waktu untuk istirahat bagi mereka yang mudik naik motor. Warning-nya, muncul rasa nyeri di lutut langsung istirahat," tutupnya.
(fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.