Pages

Jumat, 06 Juni 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
Keseringan Main Game Ganggu Saraf Anak
Jun 6th 2014, 13:00, by Fitri Syarifah

Kebiasaan anak main game berjam-jam misalnya dapat menyebabkan kerusakan saraf yang bisa membuat anggota tubuhnya sakit.

Liputan6.com, Jakarta Neuropati atau gangguan saraf tepi bukan hanya berisiko bagi dewasa tapi juga pada anak. Kebiasaan anak main game berjam-jam misalnya dapat menyebabkan kerusakan saraf yang bisa membuat anggota tubuhnya sakit.

Seperti disampaikan Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI), Pusat dan Konsultan Neurologis, Prof. Dr. dr. Moh Hasan Machfoed, Sp.S (K), M.S bahwa ada banyak orangtua yang tidak memahami posisi duduk anak yang baik. Padahal hal ini dapat mengakibatkan munculnya ketegangan otot dan nyeri di beberapa anggota tubuh.

"Terlihat sepele tapi ketika Anda fokus pada sesuatu, kerja opium akan lebih kuat sehingga tubuh tidak akan merasa sakit meski tubuh berada dalam posisi yang salah," kata Hasan, ditulis Jumat (6/6/2014).

Hasan pun menyontohkan, ketika anak bermain game hingga posisi duduknya miring dalam jangka waktu lama, ia mungkin tidak sadar telah membuat ototnya tegang karena fokus pada layar. Tapi setelah itu, anak mengalami nyeri pada bagian tubuhnya. Ini yang disebut aktivitas dalam waktu lama yang berisiko memunculkan neuropati.

"Main game bisa membuat otot menjadi keras dan akhirnya capai. Saat tidak main game, tubuh sakit karena salah posisi. Ini sama saja ketika Anda mengalami musibah kebakaran dan Anda berlari. Saat fokus berlari, Anda tidak akan sadar ada pecahan beling mengenai kaki. Tapi setelah Anda sadar, Anda akan kesakitan," jelasnya.

Agar otot tidak mudah tegang, Hasan mengungkapkan, saat bermain game usahakan posisi duduk anak bersandar. "Bersandar lebih bagus karena akan mengurangi tugas otot penyangga. Tapi bila sudah terlanjur sakit, istirahatkan tubuh dan cari posisi duduk yang santai," tandasnya.

(Gabriel Abdi Susanto)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions