Pages

Kamis, 23 Januari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Kenapa Banyak RS Swasta Belum Terima Program JKN?
Jan 23rd 2014, 05:29

BANYAK rumah sakit swasta yang belum menerima program Jaminan Kesehatan Nasional menjadi perhatian tersendiri dari berbagai pihak. Salah satunya dari Dr. Zaenal Abidin MH. Kes, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia yang menyatakan hal itu dikarenakan kurangnya sosialisasi program JKN.  
Dr. Zaenal menuturkan, kurangnya sosialisasi merupakan penyebab rumah sakit swasta masih belum menerima program JKN. Selain itu, rumah sakit swasta masih butuh waktu untuk bisa memahami program JKN. Hal itu sendiri tak hanya karena mereka memiliki asosiasi rumah sakit swasta, tapi menerima JKN juga butuh pertimbangan yang matang bagi manejemen internal rumah sakit swasta.
 
"Ini kan masih program baru, jadi sosialisasi masih kurang. Apa yang dokter rasakan belum tentu dirasakan pembuatnya. Untuk itu, tugas pemerintah lah mensosialisasikan sampai dokter mengerti, termasuk juga INA-CBG's," katanya di Kantor Pusat IDI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 22 Januari 2014.
 
"Saat sosialisasi dokter mengenai program JKN, para dokter rata-rata mengerti. Namun memang, hal yang dikhawatirkan mereka ialah adanya diagnosis dan tindakan medis yang tidak ada nilainya atau tidak dibayar. Bahkan, ada juga bayarannya rendah," sambungnya.
 
Dia mengatakan, IDI sendiri tak bisa memaksakan rumah sakit swasta menerima program JKN. Sebab, mereka memiliki asosiasi rumah sakit swasta yang bila mengambil keputusan harus seragam. Artinya, mereka butuh waktu untuk menimbang baik dan buruknya program itu untuk kelangsungan rumah sakit mereka.
 
"Dokter bekerja di rumah sakit, memang betul, tapi mereka hanya bekerja di sana. Tapi semua keputusan untuk menerima JKN merupakan keputusan dari manajemen internal rumah sakit," jelasnya.
 
Di sisi lain, kata dia, tarif INA-CBG's harus diperbaiki. Pasalnya, akan sulit meningkatkan pelayanan kesehatan untuk masyarakat Indonesia bila biaya kapitasi masih rendah atau tidak ada kapitasi.
 
"JKN itu tujuannya memperbaiki sistem kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan, dan memperbaiki kesejahteraan profesi. Kalau poin ketiga itu tidak ada, bagaimana pelayanan kesehatan mau meningkat?" pungkasnya.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions