Pages

Kamis, 30 Januari 2014

Liputan6 - RSS 0.92
Liputan6.com merupakan situs berita aktual, tajam, terpercaya yang dimiliki SCTV 
Shop the Official Crayola Store

Find art supplies for outdoor play, coloring books for indoor play and lots more. Visit our colorful online store today.
From our sponsors
Marah Bikin Kita Makin Lemah
Jan 30th 2014, 16:04

Posted: 30/01/2014 21:56

Marah Bikin Kita Makin Lemah

Liputan6.com, Jakarta : Manusia itu layaknya radio yang memiliki pemancar dan penerima. Jika manusia memancarkan ataupun menerima energi negatif seperti marah-marah atau pesimis maka akan membuatnya lemah.

Berita Terkait

"Hati-hati jangan mudah berpikir negatif karena memengaruhi diri kita sendiri. Berpikir mengeluarkan energi dan menyerap energi. Bila kita berpikir buruk, pikiran itu mengenai orang lain dan kita, " kata Business Owner dan Instruktur Utama Neuro Associative Conditioning (NAC) Ronald Nurdanadarma saat berbincang-bincang dengan Redaksi Liputan6.com, dan ditulis Kamis (30/1/2014).

Pria yang disapa Kak Ronald itu menjelaskan, marah akan memancarkan energi negatif hanya merugikan Anda dan orang lain yang Anda benci. Si pemancar atau penerima sama-sama mendapatkan kerugiannya.

Contohnya saja dalam tes otot ketika si A marah-marah dengan si B maka si A mengirimkan energi negatif kepada si B sehingga energi kuat yang dimiliki si B bisa menjadi lemah. Akibatnya otot si A menjadi lemah tak berdaya. Namun, ketika si A mengirimkan energi positif kepada si B maka si B akan memiliki energi yang kuat.

Sama halnya ketika si A kembali mengejek-ngejek si B, ternyata si pemancar energi negatif alias si A juga menjadi lemah. "Ketika kita menanamkan energi negatif maka akan kembali ke kita," ujar Ronald.

Hal senada disampaikan Master Trainer NAC, Arief Adinoto. Menurutnya, konsep energi datang dari emosi hati. Jika Anda marah dengan seseorang, maka berusahalah memaafkannya agar Anda tak menjadi lemah karena energi negatif yang Anda pancarkan.

Selain itu, lanjut Arief, jika Anda masih marah dengan orang, gantilah fokus. "Kalau orang marah, kita memikirkan orang yang kita marahi kan, padahal kita tidak mau. Cobalah ganti fokus yang membuat kita tertarik pada hal lain dan itu positif. Itu akan meredakan energi dan ketika sudah reda kita mudah memaafkan orang," ujarnya.

Namun, saat berganti fokus cobalah berpindah tempat karena jika tetap di tempat yang sama maka akan sulit.

"Change focus bisa dibantu dengan gerakan. Gerakan menciptakan emosi kita. Orang melakukan gerakan sesuai dengan kondisi dia," katanya lagi.

(Mel/Abd)

Baca Juga:

NAC, Efektif Membentuk Karakter Seseorang

Berita Rekomendasi

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions