Pages

Kamis, 30 Januari 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Ready to move beyond the basics?

Enroll in this advanced DSLR course to explore more creative scenarios, image editing, and videography.
From our sponsors
Cegah Kelahiran Prematur dengan Metode sHLA-G
Jan 30th 2014, 10:15

SALAH satu kelebihan metode Soluble Human Leukocyte Antigen-G (sHLA-G), ia bisa mencegah wanita mengalami kelahiran anak prematur. Karenanya, bagi wanita yang menjalani program fertilisasi In Viltro bisa memakai metode ini dimana metode ini juga meminimalisir terjadinya keguguran.

Hal itu seperti diungkap  Dr.dr. Taufik Jamaan, SpOG, Ahli kandungan dan kesuburan dari PacHealht. Dia menjelaskan melalui metode sHLA-G ini wanita bisa mendapatkan embrio atau calon janin terbaik. Sehingga saat proses FIF berjalan, wanita jauh dari risiko keguguran ataupun melahirkan anak dalam kondisi prematur.

Seperti diketahui, keberhasilan program FIV dengan memakai skoring biasa kurang dari 50 persen. Namun, metode skoring melalui kadar sHLA-G memiliki prediksi kehamilan sampai 74,2 persen. Sehingga, kemungkinan pasangan mendapatkan kehamilan menjadi lebih besar dan bisa melihat apakah wanita rentan mengalami kelahiran prematur atau tidak.

"Saat pasangan memilih pasangan metode sHLA-G, dokter akan menyeleksi embrio untuk mendapatkan embrio terbaik. Kalau cara morfologi biasanya kan hanya dilihat dari mikroskop. Dalam metode shLA-G, dokter hanya perlu mengirim satu sampai tiga, atau embrio terbaik saja.," katanya kepada Okezone di Ruang Senat Akademik lantai 2, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2014).
 
Ditambahkannya bahwa kebanyakan wanita yang mengalami kelahiran prematur. Karena kualitas embrio-nya tergolong buruk, sehingga kualitas sel telur pun menurun. Hasilnya, probabilitas untuk mengalami keguguran ataupun anak lahir dalam prematur bisa meningkat.

Menurutnya, cara ini bisa menjadi cara pasien endometriosis ataupun pasangan yang menjalani program FIV lebih berhasil. Hal itu dikarenakan embrio yang akan dikirim untuk melakukan pembuahan merupakan embrio terbaik saja. Di sisi lain, saat hasil dari metode sHLA-G buruk, mau tak mau, dokter harus tak memaksakan untuk melanjutkan program FIV. Pasalnya, sekalipun dipaksakan oleh pasangan hasilnya tak akan sesuai dengan harapan. (ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions