Liputan6.com, Jakarta Pemberian susu pada anak tidak selalu harus saat beranjak tidur. Kapan saja ia meminta, ibu dapat memberikannya.
Ahli Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM-UI), Ahmad Syafiq, PhD mengatakan, memang fase pertumbuhan terjadi saat seorang anak tidur. Di saat-saat itulah tubuhnya melakukan perbaikan yang mungkin saja rusak saat si anak melakukan aktivitas sehari-harinya.
"Pada saat tidur sebenarnya tubuh kita melakukan scanning. Pengecekkan ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita terjadi saat si anak tidur," kata Ahmad menjelaskan dalam acara `Gerakan Nusantara 2014: Program Edukasi Gizi Anak Usia Sekolah` di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Jl. Sudirman, Jakarta, Kamis (5/6/2014)
Lebih lanjut Ahmad mencontohkan, saat seseorang tidak pernah melakukan olahraga dan sekalinya melakukan itu, biasanya keesokan harinya beberapa bagian tubuh akan merasakan sakit. Itu akibat dari scanning yang terjadi di malam hari, saat orang tersebut tertidur.
"Malam harinya itu di-scan nih mana yang tidak pernah dipakai otot-otot dan bagian tubuh lainnya. Dia lalu memberi tanda bahwa itu bagian yang harus diperbaiki," kata dia menambahkan.
Jadi, kapan pun ibu ingin memberikan susu pada anaknya, silakan saja. Karena memang tidak ada waktu khusus dalam pemberiannya. Bila selama ini ada kesan bahwa meminum susu baik dilakukan di malam hari, itu disebabkan suatu kebiasaan yang kerap dilakukan oleh masyarakat kita.
"Minum susu itu relaxing, yang berakibat pada harus minum susu dulu sebelum tidur. Tapi pada dasarnya, tidak ada waktu khusus," kata dia menerangkan.
(Melly Febrida)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
