Sabtu, 28 Juni 2014 - 16:29 wib | Evi Elfira - Okezone
Pasangan bahagia dilamar (Foto: Femalefirst) DI beberapa bagian bumi lain dari kehidupan, suatu tradisi mungkin memudar. Namun jika mengenai pernikahan, satu tradisi tersebut masih bertahan kuat.
Melamar wanita dengan menyematkan cincin di jari manis adalah harapan semua pria dan impian seluruh wanita. Sejumlah besar calon pengantin muda menginginkan pasangan meminta izin kepada ayah pihak wanita untuk menikahinya. Anehnya, itu adalah calon pengantin muda yang ingin menegakkan tradisi. Rata-rata yang melakukannya adalah orang-orang dengan semangat paling tinggi berusia 18-24.
Pengantin dengan usia yang lebih tua tampaknya lebih disibukkan dengan kebutuhan formalitas, serta melakukan hal-hal dengan cara mereka sendiri. Mereka berusaha untuk mengubah imej melamar dengan melakukan flash mob¸ melamar di depan umum hingga memunculkan pertanyaan melalui media lagu. Namun, secara keseluruhan mereka gagal untuk membuat kesan yang luar biasa.
Hal ini tidak mengejutkan bahwa sebesar 74% dari wanita masih ingin menjalani tradisi lamaran. Mereka masih ingin ditanyakan mengenai kesediaan untuk mau atau tidak menikah dengan orang yang berani berlutut, serta menyematkan jari di jari manisnya. Demikian dilansir Femalefirst, Sabtu (28/6/2014).
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.