Massachusetts , Delapan puluh persen orang dewasa percaya musik bisa membuat anak lebih cerdas. Agar anak lebih cerdas, banyak orang tua yang memasukkan anaknya ke kursus musik. Namun, sejumlah peneliti dari Universitas Harvard yang dikepalai oleh Samuel Mehr membuktikan anggapan itu tidak benar.
Dilansir Daily Mail pada Sabtu (14/12/2013), penelitianan terbaru membuktikan anak-anak yang diberi pelajaran musik tidak menjadi lebih baik dari anak lain.
Menurut Efek Mozart, musik dapat membuat anak lebih cerdas. Bukan hanya orang awam saja yang mempercayai kebenaran Efek Mozart. Di kalangan ilmuwan pun ada anggapan umum bahwa musik penting untuk kecerdasan.
"Tapi hanya ada sedikit bukti yang mendukung anggapan bahwa musik dapat meningkatkan perkembangan kemampuan berpikir anak," ujar Dr Mehr yang juga psikolog di Universitas Harvard.
Dr Mehr kemudian mengkaji lima jurnal terdahulu yang meneliti pengaruh musik. Dari lima jurnal itu tidak ada bukti yang bisa menunjukkan bahwa pelajaran musik dapat meningkatkan kecerdasan. Tim Dr Mehr kemudian mencoba melakukan pengujian sendiri untuk membuktikan kebenaran Efek Mozart.
Pada pengujian pertama, Dr Mehr menguji 29 anak berusia empat tahun dan orang tua mereka. Anak-anak tersebut dibagi ke dalam dua grup. Grup pertama diberi pelajaran musik sedang grup kedua diberi pelajaran seni. Ketika diberi serangkaian test kemampuan berpikir, kosakata, matematika, dan kemampuan spasial, tidak ada perbedaan signifikan antara dua grup tersebut.
Begitu pula dalam pengujian selanjutnya. Empat puluh lima anak berusia empat tahun dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama diberi pelajaran musik, kelompok kedua tidak diberikan pelajaran apa pun. Ternyata tidak ada perbedaan kecerdasan yang signifikan.Next
(
vit/up)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
