Jakarta, Tak bisa hamil, pasangan dari Australia ini mencari ibu pengganti atau surrogate mother dari Thailand. Namun karena didiagnosis memiliki sindrom keterbelakangan mental, sang bayi ditinggalkan oleh 'orang tuanya' tersebut.
Wanita muda asal Thailand yang dikenal dengan nama Pattaramon Chanbua (21) ini dilaporkan menjadi seorang ibu pengganti bagi pasangan Australia yang identitasnya tidak diketahui dengan imbalan uang sekitar Rp 177 juta. Akan tetapi setelah Pattaramon melahirkan sang bayi, muncul diagnosis sindrom keterbelakangan mental atau down syndrome. Selain itu, bayi ini juga didiagnosis dengan kondisi jantung bawaan.
Kondisi sang bayi baru diketahui oleh Pattaramon saat usia kehamilannya mencapai 4 bulan. Mengetahui hal itu pasangan Australia yang mengangkat Pattaramon menjadi ibu pengganti kemudian meminta dirinya untuk mengaborsi kandungan. Pattaramon yang menganut agama Budha kemudian menolak dengan alasan aborsi bertentangan dengan ajaran kepercayaannya.
Alhasil pasangan Australia yang merupakan orang tua biologis dari bayi kemudian meninggalkannya begitu saja bersama Pattaramon. Pattaramon mengatakan dirinya akan mengurus bayi laki-laki yang diberi nama Gammy tersebut seperti anaknya sendiri.
"Saya mencintainya, dia sudah seperti anak saya sendiri," kata Pattaramon seperti dikutip dari BBC, Senin (4/8/2014).
Cerita Pattaramon dan Gammy yang kini sudah berumur 6 bulan dipublikasikan oleh koran harian Thailand dan memicu gerakan kemanusiaan online. Sejauh ini ratusan orang telah menyumbangkan sekitar Rp 1,5 miliar untuk membantu kondisi Gammy terutama terkait masalah jantungnya.
"Uang yang ditawarkan kepada saya sangat banyak. Dalam pikiran saya, dengan uang tersebut kami dapat membiayai pendidikan anak-anak dan membayar utang," ujar Pattaramon yang telah memiliki dua anak kandung sebelum Gammy.
(
ajg/up)