HAMIL muda memang rawan dengan beragam gangguan kesehatan. Khususnya bagi Anda yang baru hamil pertama kalinya. Proteksilah kandungan Anda semaksimal mungkin agar gangguan fatal tak terjadi.
Salah satu yang kerap dialami bumil saat hamil muda ialah keluarnya flek berwarna kecokelatan di celana. Lantas, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?
dr. Caroline Hutomo, SpOG dari RSIA Bunda mengatakan bahwa flek adalah keluarnya perdarahan ringan dari kemaluan, berupa sedikit bercak darah berwarna merah atau kecokelatan. Flek pada kehamilan muda umum terjadi. Berkisar 20-30 persen kehamilan muda diikuti dengan keluhan keluarnya flek dan 50 persen dari kejadian tersebut dapat mengarah menjadi keguguran.
Walaupun pada kehamilan di bawah 20 minggu keluarnya darah dari kemaluan dapat dikategorikan sebagai ancaman keguguran, namun umumnya kehamilan dapat terus berlanjut hingga ibu melahirkan bayi yang sehat.
Untuk mengetahui kondisi kehamilan ibu dan janin, segeralah memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan dan kebidanan ketika mengalami flek. Dokter akan mencari penyebab perdarahan yang ibu Rini alami melalui pemeriksaan dengan inspekulo dan dengan alat bantu USG.
Penyebab
Perdarahan pada kehamilan umumnya dibedakan antara perdarahan pada kehamilan muda dengan perdarahan antepartum. Perdarahan pada kehamilan muda terjadi pada usia kehamilan di bawah 20 minggu.
Penyebab terjadinya perdarahan ini sangat beragam. Yang paling fisiologis adalah karena proses perlekatan embrio ke rahim. Perubahan hormonal pada kehamilan dan infeksi juga dapat menyebabkan perdarahan ringan.
Bisa juga karena trauma, misalnya perdarahan pascaberhubungan seksual, adanya tumor jalan lahir – baik ringan maupun ganas - juga memberi kontribusi terjadinya perdarahan pada kehamilan. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh adanya permasalahan pada kehamilan itu sendiri, misalnya suatu proses ancaman keguguran atau bahkan sudah terjadi keguguran, kematian mudigah (janin yang tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan), blighted ovum (kehamilan tanpa mudigah) atau kehamilan di luar kandungan (kehamilan ektopik) dan hamil anggur (kehamilan mola).
Sementara perdarahan antepartum adalah perdarahan pada usia kehamilan di atas 20 minggu. Penyebab yang paling sering terjadi dari perdarahan ini adalah plasenta previa (insersi plasenta berada di segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir), solusio plasenta (lepasnya plasenta dari tempat perlekatannya yang normal di rahim sebelum persalinan), trauma, tumor jinak maupun ganas, dan penyebab lainnya.
Rajin Periksa Kandungan
Terjadinya flek tidak melihat dari urutan kehamilan pertama, kedua, atau ketiga. Oleh karena itu, jika Moms mengalami flek sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Usahakan untuk tetap tenang, istirahat tirah baring, dan tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu.
Bila flek terus berlangsung lebih dari 24 jam atau bahkan bertambah banyak, segera hubungi dokter kandungan atau mencari pertolongan dari unit gawat darurat (UGD) di rumah sakit. Bila keadaan Ibu dirasa mengkhawatirkan karena flek tersebut, dokter akan memberikan obat untuk mempertahankan kehamilan.
Flek pada kehamilan tidak dapat dicegah ataupun diramalkan. Namun, tentunya pemeriksaan kehamilan secara teratur akan membantu dokter dan Moms untuk segera menemukan permasalahan pada kehamilan. (ind)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:
