Pages

Jumat, 20 Juni 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
App Analytics Guide

Learn How to Track What Works in Your App & Start Optimizing Today!
From our sponsors
Stres Celana Makin Kekecilan, Wahyu Turunkan Bobot 18 Kg dalam 3 Bulan
Jun 20th 2014, 04:39

Medan - Pertambahan ukuran tubuh seseorang memang kerap tak disadari. Biasanya baru diketahui ketika ukuran baju atau celana yang digunakan sudah tidak muat lagi. Itulah yang dialami Wahyu Irawan (23).

Makin lama celananya makin tak muat, Wahyu pun stres dan ia bertekad menjalani diet untuk menurunkan bobotnya. Nah, ini dia pengalaman diet Wahyu seperti penuturannya kepada detikHealth dan dituli pada Jumat (20/6/2014):

Sejak kecil saya sudah bermasalah dengan berat badan yang berlebih. Saat itu pula ejekan maupun ledekan sering saya terima, sampai saya duduk di bangku SMA. Malas berolahraga dan makan tidak teratur dengan jumlah kalori berlebih membuat tubuh saya makin gemuk sampai berat badan saya mencapai 84 kg dan tinggi badan 173 cm.

Berat dan tinggi badan seperti itu membuat saya tidak percaya diri. Memang, keinginan untuk mendapatkan tubuh ideal adalah impian saya tapi itu hanyalah sebatas impian kalau tidak ada usaha untuk meraihnya. Awal mula saya termotivasi untuk berdiet ketika saya membeli celana dengan ukuran 34/35 karena itu ukuran yang biasa saya pakai. Tapi ternyata tidak muat di pinggang.

Tanpa saya sadari tubuh ini makin membesar. Kejadian itu pun membuat saya stres dan mencari jalan keluarnya. Jelas tidak baik jika saya membiarkan ukuran pinggang bertambah satu atau dua ukuran serta menghiraukan obesitas yang saya alami. Saat itu saya bertekad kuat untuk mendapatkan tubuh yang ideal.

Saya mulai mencari-cari informasi untuk program diet di internet. Mulai dari apa yang harus dimakan tidak boleh dimakan, olahraga terbaik untuk pembakaran kalori yang maksimal, dan banyak hal lainnya. Saya mulai dengan mengatur pola makan, mengganti nasi dengan karbohidrat kompleks seperti jagung, singkong, ubi, dan oats.

Saya juga menghindari makanan berlemak dan tinggi gula serta makanan yang digoreng. Sehingga saya hanya mengonsumsi makanan yang dikukus maupun direbus. Tak lupa juga saya barengi dengan olahraga yaitu skipping atau lompat tali sebagai pembakar kalori karena tidak butuh banyak biaya serta bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

Biasanya saya skipping selama 1 jam di pagi hari ketika perut kosong setiap 5 menit dan saya bagi menjadi 4 set (satu set 100 lompatan) kemudian ditambah latihan angkat dumbell dan sit-up. Selama 3 bulan saya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 18 kg dari 84 kg menjadi 66 kg. Sekarang ukuran celana saya menjadi 32 dan membuat saya menjadi lebih percaya diri.

Dua tahun kemudian berat badan saya tetap stabil. Sampai sekarang saya masih rutin berolahraga seperti skipping, lari atau renang, sekarang olahraga menjadi hobi dan kebutuhan bagi saya. Dengan sabar dan berusaha menikmati program diet yang dijalani pasti akan terasa mudah. Diet bukan menyiksa tubuh tapi mengatur pola makan dan olahraga secara rutin.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
113410_afterwahyu.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions