TEMPO.CO, Jakarta - Sudah 21 tahun Gian Luigi Casalegno mengelola Cubadak Paradiso Village. Di pulau seluas 40 kilometer persegi yang berada di pesisir selatan Sumatera Barat ini, pria 68 tahun asal Italia itu mendirikan 15 bungalo. Tempat ini disediakan untuk tetirah menikmati pulau dan pantai yang sunyi. Agar pulau hiruk, Luigi membatasi turis maksimal 35 orang per hari.
Pulau di Samudra Hindia ini berada di teluk, sehingga angin laut lepas tak langsung menerpa. Lautnya tenang dan jernih. Karang dan ikan bisa terlihat dari atas perahu. (Simak Surga Wisata Indonesia)
Jika bosan berenang atau menyelam di spot yang tersebar di sekitar penginapan, pengunjung bisa mendaki gunung terjal berhutan tropis di belakang cottage. Dari puncak gunung, laut dan pulau adalah surga tak tepermanai.
Cubadak dicapai melalui Pelabuhan Corocok, 70 kilometer dari Bandar Udara Minangkabau di Padang Pariaman. Dari Corocok, kita naik kapal motor yang disediakan Luigi selama 15 menit.
Menurut Luigi atau dikenal dengan nama beken Nani, turis Indonesia mulai akrab dengan Cubadak setelah pelancong Eropa mendominasi kamar-kamarnya. Tarif per kamar Rp 1 juta per orang per malam. Harga itu sudah mencakup pemakaian alat snorkeling plus tiga kali makan menu khas Italia.
TIM TEMPO | SUTJI
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.