Pages

Rabu, 18 Desember 2013

Tempo.co News Site
daily news from tempo.co 
Book your hotel early for a discount!

You can reap the rewards with great discounts at participating Pullman, M Gallery, Grand Mercure, Novotel, Mercure, ibis and Formule 1 hotels.
From our sponsors
Apakah Anda Seorang Workaholic?
Dec 17th 2013, 19:02

Berita Terkait

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Twitter dibuat heboh oleh informasi ihwal kematian Mita Diran, seorang copywriter (Baca: Mita Diran Meninggal, Keluarga Pasrah). Disebutkan dalam linimasa, Mita, yang bekerja di sebuah perusahaan periklanan di Indonesia, meninggal setelah bekerja selama 30 jam nonstop (Baca: Soal Mita Diran, Benarkah Copywriter Muda Suka Lembur?). Aksi bekerja Mita sering disebut workaholic, istilah yang disematkan pada orang-orang yang gemar bekerja berlebihan sampai melupakan aspek kehidupannya yang lain.

Ainy Fauziyah (Baca: Kasus Ahmad Fathanah Indikasi Kepribadian Wanita), seorang motivator dan pelatih kepemimpinan, menyatakan ada banyak kriteria yang digunakan untuk memberi batasan pada perilaku workaholic (Baca: Kasus Mita Diran, 6 Hal Buruk Akibat Suka Lembur). "Ada banyak jenis dari workaholic ini sehingga sulit untuk melakukan pembatasannya," Ainy menjelaskan kepada Tempo, Selasa, 17 Desember 2013.

Kepada Tempo, Ainy memberikan beberapa petunjuk untuk mengetahui apakah kita termasuk workaholic atau tidak.

"Bagi orang yang bertipe workaholic, mereka menganggap bekerja itu fun, sama seperti mereka ketika sedang bermain," jelas Ainy.

Berikut beberapa kebiasaan utama seorang workaholic :

1. Hanya berpikir untuk bekerja

Workaholic hanya berpikir keras untuk menyelesaikan pekerjaannya. Mereka cenderung jarang berinteraksi untuk bersosialisasi dengan orang lain. Jika berlibur, mereka tidak akan lupa untuk membawa sedikit pekerjaan untuk dikerjakan kemudian.

2. Kurang percaya untuk mendelegasikan tugas

Workaholic merasa tidak nyaman untuk mendelegasikan tugas begitu saja tanpa kontrol langsung darinya. Bahkan, waktunya dihabiskan untuk mengontrol pekerjaan mereka yang seharusnya didelegasikan dan dipercayakan kepada orang lain.

3. Melupakan aspek lain di dalam hidup

Prioritas utama seorang workaholic adalah pekerjaan. Seorang workaholic bisa saja melupakan agenda penting di dalam hidupnya karena terlalu keras bekerja.

4. Semua jadi satu dalam pekerjaan

Seorang workaholic bisa membuat hobi mereka, waktu mereka untuk bersenang-senang, menjadi suatu pekerjaan alias lahan bisnis mereka.


RINA ATMASARI | HP

Topik Terhangat
Atut Tersangka | Mita Diran | Petaka Bintaro | Sea Games | Pelonco ITN |

Berita Terpopuler
Kapan Anak Belajar Dua Bahasa?
Olah Raga Ringan Kurangi Risiko Batu Ginjal
Petit Q, Celana Dalam Pria Supermini di Dunia
Lancome Rilis Parfum Harga Fantastis Rp 820 Juta

 

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions