Jakarta, Cacar air atau varicella dikatakan sangat mudah menular, sehingga banyak orang khawatir dengan kelangkaan vaksin yang terjadi belakangan ini. Namun menurut dokter anak, orang tua tidak perlu terlalu mengkhawatirkan keadaan ini.
"Kalaupun stok (vaksin) kosong sebetulnya tak perlu cemas. Cacar air adalah penyakit yang sangat menular tapi tidak bahaya," kata dr Ayu Partiwi, SpA, dokter anak dari RS Bunda Menteng saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Selasa (27/5/2014).
Ketika seorang anak terinfeksi cacar air, maka dampak yang paling kelihatan adalah bercak-bercak di kulit. Menurut dr Tiwi, kulit anak masih bagus dan dengan sendirinya dapat melakukan regenerasi sel. Syaratnya, anak yang terinfeksi harus cepat diperiksa dalam 24 jam.
Cacar air umumnya hanya menyerang satu kali seumur hidup karena begitu terinfeksi, tubuh akan membentuk kekebalan. Vaksin dibutuhkan ketika seseorang belum pernah terinfeksi ketika masa kecil, agar cacar air tidak muncul ketika orang tersebut sudah dewasa.
"Kalau dewasa belum pernah kena cacar saat kecil, itu yang mungkin perlu vaksin karena kulit sudah tak sebagus anak kualitasnya," lanjut dr Tiwi.
Menanggapi kelangkaan vaksin cacar air yang terjadi belakangan ini, dr Tiwi mengatakan bahwa kuncinya adalah cepat berobat bila tertular. Tidak perlu khawatir, penyakit ini tidak membahayakan. IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) pun tidak memasukkan vaksin cacar air dalam rekomendasi vaksin dasar.
"Dulu policy vaksin cacar dilakukan bila anak usia 10 tahun belum kena. Tapi memang saat ini minimal usia 1 tahun dianjurkan vaksin, agar kalau kena tidak berat (infeksinya)," tandas dr Tiwi.
(up/up)