Jakarta, Sebelum menikah tak jarang beberapa pria melakukan tes kesehatan, salah satunya dengan melakukan tes analisis sperma sebagai persiapannya saat nanti berumah tangga. Meski demikian, seberapa pentingkah melakukan tes tersebut sebelum menikah?
"Pemeriksaan kesehatan perlu jika untuk mengecek adanya penyakit menular atau infeksi lainnya. Tapi kalau untuk periksa kualitas sperma saya rasa sangat tidak perlu," papar dr Nugroho Setiawan, MS, SpAnd, kepada detikHealth saat ditemui di RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, dan ditulis pada Rabu (9/10/2013).
Sebab menurut dr Nugroho, jika nanti hasil analisis sperma baik-baik saja itu tidak masalah. Namun, jika hasilnya tidak bagus, malah akan menimbulkan beban psikis bagi si pria.
"Nanti dia jadi minder dan tidak berani menyentuh pasangannya. Lagipula, kalau tahu sebabnya apa itu bisa diobati pastinya," kata dokter yang juga anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) ini.
Pernyataan tersebut diamini oleh Dr Andri Wanananda, MS yang mengatakan bahwa tes kesehatan bagi pria sebelum menikah memang perlu dilakukan terutama untuk mengetahui risiko penyakit, misalnya penyakit menular seksual (PMS).
"Tapi kalau tes untuk mengetahui kualitas sperma tidak usah lah ya, itu masih terlalu jauh dan jika memang hasilnya kurang baik waktu diperiksa kan bisa diobati," kata Dr Andri.
Sementara itu, spesialis andrologi Unit Kesehatan Reproduksi/Andrologi RS AL Dr Ramelan, Surabaya, dr Johannes Soedjono, M.Kes, SpAnd, mengatakan boleh-boleh saja pria melakukan tes analisa sperma sebelum ia menikah untuk melihat apakah spermanya sesuai dengan parameter yang ditetapkan WHO.
"Kalau hasil analisis spermanya kurang sehat itu ada obat yang bisa diberikan dan ditunjang dengan perubahan gaya hidup dia. Tapi penting juga untuk memeriksa kemungkinan adanya infeksi," kata dr Johannes.
Ia menambahkan, biasanya pria yang sudah menikah merasa khawatir kulitas spermanya bagus atau tidak jika dalam waktu setahun sudah rutin berhubungan dan pasangannya dalam keadaan baik-baik saja, tapi tak kunjung hamil.
"Tapi enggak masalah kalau mau cek kesehatan sebelum nikah, kalau hasilnya jelek, rokok, bahan-bahan kimia, dan logam itu harus dihindari. Hidup sehat juga penting," katanya.
Menurut parameter WHO tahun 2012 jumlah minimal sperma yaitu 15 juta per mililiter. Gerakan yang normal yaitu progresif (lurus ke depan) dan bentuk (morfologi) sperma yang normal yakni ekornya lurus, tidak bengkok atau patah, kepalanya lonjong, lehernya tidak terdapat sisa sitoplasma, dan di kepala sperma ada akrosom.
(vit/vit)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: