ROYAL Wedding Keraton Yogyakarta akan berlangsung sebentar lagi. Banyak pihak yang turut mendoakan kedua mempelai Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro dan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu.
Menurut Arif Nazaruddin, Kepala Subdit Kerjasama dan Kemitraan Direktorat Pencitraan Indonesia, kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pernikahan yang dilangsungkan pada 21-23 Oktober 2013 di Keraton Yogyakarta itu, bisa menjadi momen bersejarah bagi masyarakat Indonesia.
Arif memberikan ide, agar pernikahan Puteri Raja yang dihelat di Yogya ini, bisa dijadikan acara karnaval oleh masyarakat setempat, dan dijadikan acara tahunan. Namun bisa dikemas mirip pernikahan kesultanan secara aslinya.
"Saya rasa itu ide menarik, jadi tiap tahun masyarakat bisa melihat momen sakral keluarga kerajaan dengan dijadikan sebuah karnaval. Seperti yang dilakukan Jember Carnaval, ditiap tahunnya," ujar M. Arif Nazaruddin kepada Okezone, usai peluncuran merek terbaru dari Nutrifood, di Kembang Goela, Plaza Sentral, Rabu, (9/10/2013).
Menurutnya, ide tersebut bisa terealisasi, asalkan pihak pemerintah dan masyarakatnya mau saling bekerjasama. Hal tersebut ditujukan agar masyarakat melek tradisi dan budaya Indonesia.
"Saya dari kepemerintahan pusat siap membantu, jika masyarakat dan pemerintah setempat ingin membuat karnaval tersebut. Ini menarik lho, bisa meningkatkan pariwisata di Yogya," serunya.
Arif mengatakan, tidak hanya Bali saja yang bisa dikenal oleh wisatawan asing, namun daerah Yogyakarta juga tak kalah menarik seperti Bali. Seperti misalnya, Candi Borobudur.
"Jangan cuma Bali saja yang terkenal dengan budayanya, Yogya sebenarnya juga bisa. Dengan adanya pernikahan carnaval ini, bisa membantu Yogya dari segi ekonomi dan pariwisata karena bisa meningkatkan wisatawan asing ke sana," pungkasnya.(ren)
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: