Pages

Kamis, 10 Oktober 2013

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Exotic travel ideas.

Searching for your next vacation destination? Subscribe to Off The Beaten Path, a newsletter featuring captivating locales to help you to plan your next trip.
From our sponsors
Awas, Kelainan Refraksi Mata Mengancam
Oct 10th 2013, 03:43

TINGGINYA angka kebutaan dan kelainan mata Indonesia menyebabkan masyarakat harus selalu waspada. Salah satu penyakit mata yang paling sering terjadi di masyarakat adalah kelainan refraksi.

Kelainan refraksi sendiri dibagi menjadi empat, yaitu presbiopi(menurunnya kemampuan akomodasi lensa), miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan astigmatisme (silindris). Lantas apa penyebab kondisi kelainan refraksi?

Menurut dokter spesialis mata sekaligus direktur Jakarta Eye Center, Dr. Johan Hutauruk, MD, presbiopi terjadi karena peningkatan usia yang menyebabkan fungsinya menurun, sehingga lensa tidak cukup kuat berakomodasi agar sinar jatuh ke makula. Akibatnya, benda yang dekat menjadi tidak jelas.

"Sementara, miopi terjadi karena kornea terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang, sehingga sinar dari benda jauh jatuh di depan mata. Hal ini akan mengakibatkan benda yang jauh menjadi tidak jelas ketika dilihat,"jelasnya pada diskusi bertema "5 Penyakit Mata Terbanyak Yang Menyerang Masyarakat Indonesia" di Amaris Thamrin City Hotel, Jakarta Pusat, Rabu 9 Oktober 2013.

Lalu bagaimana dengan hipermetriopi? Dr Johan mengatakan hipermetriopi terjadi karena kornea terlalu datar atau bola mata terlalu pendek, sehingga sinar yang difokuskan jatuh di belakang retina. Hal ini akan mengakibatkan benda yang dekat maupun jauh menjadi tidak jelas.

"Sedangkan, astigmatisme terjadi karena bentuk kubah kornea yang tidak simetris, ada yang terlalu cembung pada sumbu tertentu dan terlalu datar pada sumbu tertentu. Akibatnya, gambar menjadi tidak jelas dan penglihatan pun menjadi buram,"tandas Dr Johan.

Sementara itu, hingga saat ini, belum ditemukan obat untuk mengatasi kelainan refraksi. Namun, untuk mengatasinya bisa menggunakan kacamata atau lensa kontak dan bedah refraktif melalui lasik.
(ind)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions