Pages

Selasa, 08 Oktober 2013

health.detik
Detik.com sindikasi 
Risiko Sleep Apnea Bisa Meningkat Gara-gara 8 Hal Ini
Oct 7th 2013, 12:00

Jakarta, Tak semua orang bisa menerima jika rekan sekamar atau pasangannya kerap mendengkur saat tidur. Padahal kondisi ini bisa jadi salah satu gejala dari sleep apnea. Bahkan menurut Dr. Matthew Mingrone, ada orang-orang tertentu yang berisiko lebih tinggi mengalami gangguan tidur ini dibanding yang lain.

Salah seorang dokter kepala di EOS Sleep Centers ini pun menerangkan sleep apnea merupakan salah satu gangguan tidur yang paling sering terjadi, padahal berbahaya. Pasalnya penderita obstructive sleep apnea (OSA) seringkali berhenti bernapas saat tidur, bahkan hingga ratusan kali dalam semalem. Bukan tidak mungkin jika mereka takkan kembali bernapas lagi jika tak kunjung ditangani.

Untuk itu, Dr. Mingrone pun memaparkan beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko sleep apnea pada seseorang seperti halnya dilansir Huffingtonpost, Senin (7/10/2013) berikut ini.

1. Obesitas
Tampaknya faktor risiko inilah yang paling mengindikasikan tingginya risiko sleep apnea yaitu kelebihan berat badan. Bahkan menurut WebMD, orang dewasa yang obes berpeluang tujuh kali lebih besar untuk menderita OSA dibandingkan rekan-rekannya yang berberat badan normal.

"OSA pada dasarnya merupakan penyumbatan pada saluran nafas bagian atas. Sebagian dari saluran ini kolaps dan menghambat jalannya oksigen. Kelebihan berat badan pun semakin menambah tekanan pada saluran ini, sehingga diameter pembukaan salurannya pun menjadi semakin kecil," terang Mingrone.

2. Lingkar leher
Orang-orang yang punya lingkar leher yang lebih besar dari rata-rata bukan saja orang yang kelebihan berat badan, tapi juga atlit profesional seperti atlit binaraga. Namun yang perlu diingat pria dengan lingkar leher lebih dari 17 inci dan 15 inci untuk wanita berisiko lebih tinggi terkena OSA.

3. Usia
Sleep apnea bisa terjadi pada usia berapapun, namun menurut National Heart Lung and Blood Institute, kondisi ini bisa lebih buruk jika pasiennya berusia lebih tua.

"Dengan bertambahnya usia kita, maka kita akan kehilangan elastisitas saluran pernapasan sebagai bagian dari proses penuaan. Dengan adanya proses pelemahan jaringan alami dalam tenggorokan itu, maka peluang terjadinya kolaps pada saluran pernapasan juga akan semakin tinggi," terang Mingrone.

4. Riwayat keluarga
"Bukan berarti sleep apnea disebabkan oleh faktor genetik yang menurun dalam keluarga seperti halnya jenis kanker tertentu. Yang ada hanyalah Anda cenderung mewarisi aspek-aspek fisik tertentu yang dapat meningkatkan risiko sleep apnea Anda," tutur Mingrone.

Misalnya jika ibu Anda mengidap sleep apnea dan Anda mewarisi rahangnya yang lebar, bukan tidak mungkin jika suatu saat nanti Anda harus menemui dokter untuk mengatasi kondisi yang sama.

5. Konsumsi alkohol
"Karena sifatnya yang melenturkan otot, alkohol yang dikonsumsi terlalu dekat dengan jam tidur dapat menyebabkan beberapa episode sleep apnea, bahkan pada seseorang yang tidak mengidap OSA," ungkap Mingrone.

Bahkan menurut keterangan dari National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism, pada orang-orang yang menderita OSA, alkohol dapat memperpanjang durasi setiap episode sleep apnea mereka.

6. Ras
Beberapa studi menunjukkan variasi risiko dan tingkat keparahan sleep apnea yang dialami satu orang dengan lainnya ditentukan oleh ras. "Bisa jadi karena perbedaan anatomi pada saluran pernapasan di antara berbagai etnis atau ras," duga Mingrone.

7. Kebiasaan merokok
Sebuah studi yang dilakukan tahun 2001 menemukan perokok aktif berisiko 2,5 kali lebih besar mengidap OSA dibandingkan kombinasi antara perokok dan bukan perokok.

"Merokok menyebabkan sebagian besar saluran pernapasan jadi membengkak. Pembengkakan di dalam hidung dan tenggorokan ini pada akhirnya mempersempit ruang bagi jalannya udara," tandas Mingrone.

8. Jenis kelamin
American Lung Association mengungkapkan jika pria paruh baya berisiko dua kali lebih besar untuk mengidap OSA dibandingkan wanita yang usianya sama. Pasien wanita yang dimiliki Mingrone sendiri tercatat hanya sekitar 15-20 persen. Hal ini bisa terjadi karena perbedaan anatomi, terutama karena kebanyakan tubuh pria jauh lebih besar daripada wanita.

(vit/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends:

Media files:
190211_175535_insomniats.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions