TEMPO.CO, Jakarta - Tiga desainer muda unjuk gigi di hari kedua Indonesia Creative Week 2014. ICW merupakan ajang festival industri kreatif yang digelar untuk ke-empat kalinya sejak 2010. Tahun ini, mereka memilih tema Svarna Khatulistiwa yang berarti perwujudan kekayaan, keindahan, dan keberagaman Indonesia. Bertempat di Skeeno Hall, Gandaria City, Managa Indra, ROCKInc Indonesia, dan Kerv menampilkan tema yang berbeda-beda.
Managa Indra membuka pagelaran di Skeeno Hall, Kamis, 5 Juni 2014 dengan koleksi cocktail dress dalam warna fuschia ataupun krem. Dia memadukannya dengan motif tenun Makassar. Alumni Universitas Trisakti ini banyak bermain dengan potongan ruffles dan juga siluet pakaian yang feminin. Ada juga gaun dengan potongan crop top—yang memperlihatkan perut—dalam koleksinya.
Indra juga menampilkan dua koleksi pakaian pria dalam warna yang senada dengan pakaian wanita tadi. Menggunakan bahan satin, Indra menampilkan kemeja panjang dengan kerah tinggi menyerupai jas tutup Jawaharlal Nehru yang dipadukan dengan tenun Makassar.
Sedangkan, ROCKInc Indonesia yang digawangi Denny Nugraha dan Zen Sutawijaya menampilkan koleksi pakaian pria dengan motif kotak-kotak besar menyerupai kain poleng. Palet warna yang mereka pilih antara lain biru, hijau, kuning, ataupun merah, mirip seperti colour bar pada televisi tabung di era 1960-an. "Kami baru menyiapkan koleksi ini tiga hari sebelum acara," ujar Denny kepada Tempo.(Baca :Desainer Muda Unjuk Gigi di Creative Week 2013)
Awalnya, ROCKInc ingin menampilkan koleksi yang kini sudah mulai dijual di gerai mereka di kawasan Kebayoran Baru. "Tapi kok kami pikir, jadi basi ya. Akhirnya kami putuskan untuk menampilkan koleksi season berikutnya saat ini," kata Denny.
Pagelaran malam itu ditutup oleh Kerv dengan koleksi gaun malam mereka. Aprilia Putri dan Renzi Lazuardi sepakat untuk menciptakan label pakaian wanita mid to high end ready to wear. Dengan koleksi yang bertajuk Lebonna, Kerv menampilkan desain gaun malam yang dipadukan dengan motif tenun ikat Toraja.
Uniknya, motif tenun ikat Toraja itu muncul dalam bentuk cetak digital pada kain. Hasilnya adalah gaun malam dengan warna putih berpadu dengan garis grafis hitam yang klasik. "Sebenarnya koleksi ini terinspirasi dari legenda Romeo dan Juliet ala Toraja," ujar Renzi dalam keterangan persnya.
Lebonna—yang menjadi judul koleksi—merupakan tokoh wanita yang mengalami kisah tragis bersama kekasihnya Paerengan. "Kami mencoba untuk menampilkan Lebonna masa kini yang cantik, feminin, namun tangguh," kata Renzi.
SUBKHAN
Berita Terpopuler:
Kenali Penyebab Kerusakan Ginjal
Prabowo dan Hatta, Beda Pakaian Beda Saku
Gara-gara Gadget, Warga Kota Terancam Neuropati
Dekranas Dorong Promosi Kerajinan Anyaman
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.