Bimbingan kepada anak (Foto: Gbtimes) PERILAKU seks bebas pada remaja lekat dengan pola didik orangtua. Pola didik memengaruhi pembentukan karakter dan perilaku anak.
Sayangnya, kini banyak orangtua menerapkan pola asuh yang memberi kebebasan berlebihan kepada anak. Menurut sex conselor Naek L. Tobing, banyak orangtua memberi kebebasan yang kebablasan sehingga nilai-nilai etikanya berkurang
"Orangtua zaman, mereka membiarkan anak pulang sampai larut malam. Sedangkan pada zaman dahulu, jam enam sore anak-anak sudah harus di rumah dan tidak boleh ada di luar rumah," katanya kepada Okezone melalui sambungan telefon, baru-baru ini.
Kebebasan tersebut juga tidak diiringi dengan kedisplinan. Para remaja bebas bermain sesuka hati tanpa menjaga kepercayaan orangtua. Akibatnya, mereka mudah terpapar hal-hal yang belum layak mereka dapatkan, termasuk seksualitas terlarang.
"Jika anak sudah terlanjur terpapar dengan hal-hal yang berbau seksual, tetap harus dilarang. Jika masih tidak bisa, anak perlu mengikuti konsultasi yang turut melibatkan orangtuanya," imbuh lulusan pascasarjana Universitas Indonesia ini.
Lebih lanjut, Naek menegaskan jika orangtua sepatutnya tetap mengajarkan norma yang berlaku di masyarakat. Hal inilah yang diyakini bisa mengatasi perilaku buruk pada anak.
"Dengan agama, mereka akan lebih taat kepada hal-hal yang tidak boleh mereka lakukan. Mereka akan takut dengan akibatnya, seperti hamil, hilang keperawanan, terkena penyakit kelamin, dan sebagainya," pungkasnya. (ftr)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda. 
