GEJALA sembelit dan faktor risikonya penting untuk dipahami semua orang. Dengan demikian, langkah pencegahan dan pengobatan menjadi lebih jelas.
Sayangnya, tidak sedikit penderita sembelit terbuka dengan penyakit yang dihadapi. Apalagi, mereka lebih memilih mencari referensi sendiri terkait sembelit yang mungkin belum tentu sesuai kondisi yang dialami. Padahal, banyak yang bisa menjadi faktor risiko dari sembelit, di antaranya usia, kondisi hamil, aktivitas yang kurang, kurang asupan serat dan air, bahkan sampai faktor psikologi.
Melihat kenyataan itu, Dulcolax tergugah untuk menghadirkan situs Bebas Sembelit. Tujuannya adalah menjembatani masyarakat Indonesia untuk mengetahui info detail terkait sembelit.
"Kita hadirkan situs ini bukan sebatas menginformasikan sembelit yang detail dan mitos-mitosnya, seperti mereka sudah cukup air atau serat enggak? Bukan hanya itu, tetapi ada masalah lain yang mereka tidak ketahui jika sembelit tidak cepat diatasi. Apa itu? Memicu kanker kolon datang," kata Indra Sugiharto, Brand Manager Dulcolax, pada kesempatan yang sama.
Lebih dalam, kehadiran situs ini untuk membuat masyarakat mengerti tentang sembelit dan solusinya. Dengan begitu, kesadaran masyarakat akan bahaya sembelit pun meningkat.
"Website ini juga bisa memberi rekomendasi obat juga, inilah yang bikin (website) ini beda. Dengan tahu penyebab dan obatnya, masyarakat akan bisa mencegah sembelit di kemudian hari. Inilah tujuan kita yang sebenar-benarnya," terangnya. (Baca: BAB cuma tiga kali seminggu, segera periksa penyebabnya)
Dr Ari pun berharap situs ini membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit sembelit. "Ini salah satu cara untuk membantu mengedukasi masyarakat," tandasnya.
(fik)
