Nottingham, Di usia yang masih muda, Amy Howarth (20) harus menghadapi kenyataan pahit bahwa dirinya memiliki penyakit serius. Namun karena semangat hidupnya tetap tinggi, tak heran ia tetap bertahan meskipun saat itu divonis hidup 6 bulan lagi.
Ya, Amy didiagnosis dengan tumor otak saat dirinya masih berusia 19 tahun, tepatnya pada April 2013 silam. Saat itu bahkan dokter bilang usianya tak akan bisa mencapai 20 tahun. Tak ingin menyerah begitu saja, gadis ini masih bertahan sampai saat ini.
"Saat itu saya menemui dokter karena entah kenapa saya merasa kikuk, sering menjatuhkan benda, serta kehilangan koordinasi di sisi kiri tubuh saya. Saya kemudian diminta melakukan serangkaian tes, CT scan, hingga MRI," kisah Amy dalam situs penggalangan dana FundRazr dan dikutip pada Rabu (23/7/2014).
Dokter kemudian mengatakan pada orang tua Amy bahwa mereka menemukan sesuatu dari serangkaian tes tersebut. Amy pun kemudian diminta untuk melakukan biopsi. Selama di rumah sakit, tak terhitung berapa banyak jenis obat yang harus mulai diminumnya. Akhirnya, ia diberitahu bahwa terdapat tumor otak agresif stadium 4. Tumor ini tak bisa dioperasi karena sudah menyelubungi otaknya.
Sejak didiagnosis, kondisi kesehatan Amy terus memburuk. Dia harus melakukan beberapa kali kemoterapi intensif dan radioterapi. Efek negatifnya, tubuh Amy melemah dan bobotnya kian melonjak. Tak tanggung-tanggung, berat badan Amy naik hingga sekitar 57 kg.
Sang ibu, Jo (53), tak henti-hentinya memberikan kasih sayang dan dukungan pada putrinya tersebut. Ia menjadi saksi bagaimana Amy berjuang hidup, mulai sejak didiagnosis sampai saat ini.
"Dokter bilang dari hasil scan radioterapi yang saya lakukan berefek baik pada tumor jinaknya, namun tidak pada tumor yang sudah agresif. Meskipun itu merupakan berita terburuk yang pernah saya dengar, tapi saya berusaha bangkit dan menikmati setiap hari yang saya miliki bersama keluarga dan teman-teman," tutur Amy.
(ajg/up)