Jakarta, Di arena pasar malam banyak dijual lampu disko dari LED (Light-Emitting Dioda). Oleh penjual, lampu unik yang kelap-kelip ini diklaim sebagai lampu tidur. Memang cantik, nyala lampunya yang warna warni cukup menarik di keremangan.
Namun apakah cocok untuk lampu tidur? Rupanya klaim pada penjual lampu disko tidak sepenuhnya benar. Pakar kesehatan tidur lebih menyarankan lampur redup dibandingkan dengan lampu yang meriah kelap-kelip.
"Kalau kelap-kelip sebenarnya malah merangsang untuk bangun ya. Sebaiknya kalau memang terbiasa tidur pakai lampu, pakai lampu redup saja," saran dr Rimawati Tedjasukmana, pakar kesehatan tidur dari RS Medistra, seperti ditulis Rabu (4/6/2014).
Tidur dengan kondisi banyak cahaya memang tidak dianjurkan, meski memang tidak dilarang. Tidak ada ukuran pasti tentang penerangan yang ideal, namun pada umumnya suasana redup lebih disarankan karena berhubungan dengan jam biologis yang dipengaruhi siklus gelap-terang.
Sementara itu, dr Andreas Prasadja dari RS Mitra Kemayoran mengatakan bahwa masalahnya bukan pada kelap-kelipnya tetapi pada nyala LED pada lampu disko yang umumnya menyilaukan. Sama seperti tidur dengan lampu menyala, tidur dengan penerangan lampu disko juga bisa mengganggu kualitas tidur.
"Kalau memang terbiasa kelap-kelip, ya nggak apa-apa asal redup," saran dr Ade, demikian ia biasa dipanggil.
Urusan penerangan bukan satu-satunya kerumitan saat merencanakan tidur berkualitas. Masih banyak hal lain yang perlu diperhatikan, jadi simak terus ulasannya hanya di detikHealth.
(up/up)