Pages

Selasa, 10 Juni 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Get Out Of Inbox Overload

FollowUp.cc makes it easy to find Inbox Zero. Try it for 30 days Free and Unleash Inbox Productivity Today.
From our sponsors
Studi Ini Sebut Obat Kolesterol Bisa Tingkatkan Risiko Diabetes
Jun 10th 2014, 05:31

Jakarta, Statin sebagai obat penurun kolesterol bisa menimbulkan risiko diabetes pada orang-orang dengan masalah jantung. Terutama, jik statin diberikan dalam dosis tinggi, setidaknya itulah penemuan sebuah studi baru dari University of British Columbia di Vancouver.

Menurut penulis studi, Colin R Dortmuth, ini bukan tentang pengehntian pemberian statis. Tetapi, harus lebih diwaspadai lagi mana pasien yang mengonsumsi statin dalam dosis rendah atau tinggi. Dortmuth dan rekannya menganalisa data 137.000 pasien di Kanada, Amerika Serikat, dan Inggris.

Pasien tersebut menerima statis setelah dirawat di RS karena stroke dan masalah jantung pada tahun 1997 dan 2011. Hasilnya, tak ada satupun dari mereka yang kena diabetes. Peneliti menganggap dosis statin yang lebih tinggi berpotensi lebih tinggi untuk diabetes.

"Sekitar 3.600 pasien didiagnosis diabetes dalam dua tahun. Kami beeranggapan mereka yang mendapat statin lebih tinggi 15 persen lebih mungkin didiagnosa diabetes dibanding pasien yang mendapat dosis statin lebih rendah," papar Dortmuth seperti dikutip dari Reuters, Selasa (10/6/2014).

Oleh karena itu, Dortmuth menekankan dokter perlu mempertimbangkan penambahan dosis statin pada pasien terkait risiko diabetes yang juga bisa timbul. Meskipun, statin dosis tinggi masih diperlukan untuk pasien dengan kondisi genetik yang menyebabkan kadar kolesterolnay sangat tinggi.

"Statin yang biasa digunakan, seperti simvastatin, atorvastatin dan rosuvastatin pada dosis lebih rendah mungkin menimbulkan satu dari 10 persen risiko lebih tinggi bagi pasien terkena diebetes," kata David Preiss, peneliti diabetes di University of Glasgow, Skotlandia.

Namun, ditekankan peneliti masih belum jelas apa yang menjelaskan risiko tambahan tersebut. Pasalnya, studi ini berdasarkan penelaahan terhadap pasien yang berobat secara mandiri kepada dokter keluarganya. Selain diabetes, statin juga berkaitan dengan masalah kesehatan lain seperti cedera ginjal dan rhabdomyolysis atau cepat hilangnya jaringan otot.

"Temuan baru ini penting bagi dokter untuk mempertimbangkan saat mereka akan meresepkan statin. Tetapi mereka juga tidak harus mengubah apa yang sudah dilakukan pasiennya. Jika pasien khawatir mereka harus berbicara dengan dokter," tutup Dortmouth.

(rdn/up)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
123214_obat1.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions