Connecticut, Di usia dua tahun, Kyle Rhodes didiagnosa mengalami alopecia areata. Akibatnya, rambut di kepala Kyle perlahan mulai rontok. Puncaknya, di usia 19 tahun Kyle kehilangan seluruh rambut di tubuhnya.
Melihat kondisi Kyle, dokter spesialis kulit dari Yale University, dr Brett King berpikir kerontokan rambut Kyle disebabkan penyakit autoimun lantas mengapa tak dicoba mengatasi masalah ini dengan obat ganguuan autoimun lainnya. Alopecia areata merupakan penyakit autoimun yang menyerang kulit kepala dan bagian tubuh lain hingga menyebabkan kerontokan rambut tubuh.
"Saya akhirnya memilih menggunakan obat untuk rheumatoid arthritis, delapan bulan setelah itu Kyle sudah memiliki rambut. Alis dan bulu matanya pun tumbuh, saya sangat gembira," tutur dr King seperti dikutip dari CNN, Senin (23/6/2014).
dr King menambahkan apa yang ia lakukan pada Kyle bisa saja menolong pasien alopecia acreata lainnya. Namun, dr George Cotsarelis tidak terlalu yakin atas ide dr King. Sebab, menurut situs produsen obat, jenis obat untuk rheumatoid arthritis bisa menyebabkan pasien alopecia acreata meninggal karena infeksi seperti tuberkulosis.
"Bahkan beberapa orang bisa berisiko kanker lebih tinggi. Obat ini benar-benar memiliki efek samping yang buruk. Sebelum menggunakan obat tersebut, sebaiknya dipikirkan matang-matang risiko yang akan dihadapi," terang dr Cotsarelis yang juga ketua departemen ilmu kesehatan kulit di University of Pennsylvania's Perelman School of Medicine.
Menanggapi hal ini, dr King berharap ia bisa menjadikan obat rheumatoid arthritis dalam bentuk krim sehingga pasien bisa mengoleskannya pada bagian tubuh yang mengalami kerontokan. Hal ini dinilai lebih baik ketimbang mengonsumsi pil secara langsung dan membuatnya terekspos ke seluruh tubuh.
Kyle sendiri tak keberatan menggunakan obat tersebut karena menurutnya obat itu berguna untuk membantu menangani psoriasis yang dialaminya hingga mengakibatkan kulit Kyle kering dan mudah mengalami perdarahan. Apalagi, menurut Kyle sebelumnya ia sudah mengonsumsi beragam obat yang justru lebih berisiko.
(rdn/up)
