Jakarta, Kini, di pasaran ditawarkan berbagai macam beras seperti beras merah, beras hitam, bahkan beras khusus untuk penyandang diabetes. Beras ini biasanya ditawarkan dengan harga cukup tinggi. Lantas, apakah bedanya beras khusus bagi penyandang diabetes dengan beras pada umumnya?
"Beras khusus diabetes bedanya hanya pada serat. Pada beras khusus diabetes, seratnya memang tinggi karena bekatulnya banyak," tutur dr Pauline Endang SpGK, ahli gizi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan.
"Makanya kalau diperhatikan umumnya warna beras itu butek, nggak bersih," lanjut dr Pauline dalam seminar awam 'Puasa Ramadhan dan Diabetes' di Mayapada Hospital Jakarta Selatan, seperti ditulis Minggu (22/6/2014).
Sebagai sumber karbohidrat yang mengandung serat dengan indeks glikemik rendah, bekatul akan lebih lama dicerna. Sehingga, seseorang akan kenyang lebih lama dan kadar gula darahnya tidak akan meningkat dengan cepat.
Jika diabetesi terbebani dengan harga beras khusus diabetes yang cukup mahal, ada alternatif lain yang ditawarkan dr Pauline bahwa Anda bisa 'membuat' sendiri beras tersebut.
Caranya, Anda bisa memesan ke pedagang selep beras agar padi diselep hanya satu kali, hanya untuk menghilangkan kulit ari dengan tujuan agar bekatul dalam beras itu masih ada. Meskipun diakui dr Pauline memang rasa beras ini berbeda alias kurang enak.
"Beda kan dengan beras yang warnanya putih sekali itu diselep berkali-kali sampai bekatulnya hilang. Kita nggak harus beli yang mahal kok," imbuh dr Pauline.
Serupa dengan beras yang mengandung banyak bekatul, beras merah dan beras hitam pun berbeda dengan beras pada umumnya karena mengandung banyak serat. "Kalau nggak beli saja bekatul lalu nanti dimasak dengan beras putih," tambah dr Pauline.
(rdn/up)
