Jakarta, Beredar mitos di masyarakat, bahwa hidung anak akan tumbuh menjadi mancung jika semasa kecil sering dipencet-pencet. Akibatnya, muncul alat penjepit hidung yang diklaim bisa menstimulasi kolagen pembentuk tulang lunak di hidung.
Dengan harga kurang lebih Rp 52 ribu, jepit pemancung hidung itu memang menggiurkan. Namun dr Beta Subakti Nata'atmaja, SpBP-RE dari Departemen Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga meragukan keampuhan alat tersebut.
"Dijepit atau dipijat sehari sampai setahun juga nggak akan mancung. Lain halnya dengan payudara. Kalau payudara kan dipengaruhi hormon sehingga jika dipijat ada kemungkinan bisa membesar," ungkap dr Beta ketika dihubungi terpisah dan ditulis pada Selasa (17/6/2014).
Untuk itu, ia menantang para penjual yang mengklaim bahwa alat tersebut dapat memancungkan hidung dalam waktu satu hingga dua minggu untuk melakukan penelitian ilmiah. Caranya mudah, cukup dengan melakukan percobaan kepada 100 responden yang dibagi menjadi dua atau tiga grup.
"Grup pertama misalnya yang menggunakan alat itu, grup kedua yang hidungnya dipijat, yang ketiga nggak diapa-apain. Kita lihat sesuai klaimnya misalnya dua minggu, ada perubahan nggak. Kalau ada ya berarti sudah terbukti secara ilmiah," tegas dr Beta.
Menurut dr Beta, hidung yang tersusun dari kulit dan tulang rawan tidak mungkin berubah bentuk hanya dengan rangsang jepitan. Bentuk hidung lebih banyak dipengaruhi faktor genetik, sehingga tidak bisa begitu saja dimodifikasi tanpa operasi plastik.
(up/up)