Pages

Rabu, 04 Juni 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Biopsi Setelah Periksa Payudara, Perlukah?
Jun 4th 2014, 04:05, by Fitri Syarifah

Liputan6.com, Jakarta Semua benjolan mencurigakan setelah diperiksa melalui Mammografi (MMG) atau Ultrasonografi (USG) biasanya akan diperiksa melalui prosedur biopsi. Namun seberapa penting prosedur biopsi dalam pemeriksaan kecurigaan kanker payudara?

Ahli Bedah Konsultan Payudara RS Mitra Kemayoran, Dr. Alfiah Amiruddin MD, MS mengatakan, biopsi perlu dilakukan untuk menghilangkan rasa ketidakpastian pasien. Meskipun beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya menunjukkan 80 persen dari hasil biopsi ternyata negatif atau tidak ditemukan sel kanker.

"Biopsi terbagi dua, terbuka dan tertutup. Terbuka maksudnya tidak ada bekas luka atau sayatan. Sedangkan tertutup tidak ada sayatan, luka minimal dan tanpa nyeri sehingga nyaman bagi pasien," kata Alfiah saat temu media di RS Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta, dan ditulis Rabu (4/6/2014).

Alfiah menerangkan, biopsi juga terbagi menjadi tumor teraba (Palpabe) dan tidak teraba (Non-Palpabe). Untuk tumor teraba, prosedur dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan open surgery (operasi terbuka) seperti frozen section yang kini sudah banyak ditinggalkan karena selain biaya yang mahal, pasien akan dibuat cemas karena harus dibius total. Kedua, closed (Needle) atau biopsi jarum halus dinilai lebih efektif karena selain tidak meninggalkan bekas sayatan, pasien hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk mengetahui dirinya terkena kanker atau tidak.

Sementara biopsi tidak teraba (Non-Palpabe) bisa dilakukan dengan prosedur Hook Wire Localization (HWLB). Dalam prosedur ini, biasanya dibantu dengan alat mammografi atau USG.

"90 persen kasus didiagnosis tanpa biopsi terbuka. RS Mitra Kemayoran sendiri menangani masalah payudara menggunakan teknik atau metode closed (Core Needle). Sehingga pasien tidak perlu cemas untuk rawat inap, puasa dan biaya yang besar," jelasnya.

(Melly Febrida) ;

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions