PROSESI royal wedding putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gusti Kanjeng Ratu Hayu yang sudah resmi menjadi istri Kanjeng Pengeran Haryo Notonegoro ditutup dengan pamitan. Pamitan merupakan penutup seluruh rangkaian royal wedding yang berlangsung selama tiga hari ini.
Prosesi pamitan sendiri berlangsung di Gedhong Jane yang masih berada di Kompleks Keraton Yogyakarta. Dalam prosesi itu, Sultan HB X bersama permaisuri Gusti Kajeng Ratu Hemas menyampaikan pesan serta nasihat kepada kedua mempelai dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
"Pesan yang baik untuk saling menghormati satu sama lain. Ngarso Dalem juga akan menitipkan putrinya (GKR Hayu) kepada besan (orangtua KPH Notonegoro)," kata KRT Yudohadiningrat dalam keterangan tertulis yang diterima
Okezone, Rabu, 23 Oktober 2013.
Setelah upacara pamitan selesai, GKR Hayu dan KPH Notonegoro melakukan sungkem kepada Sultan HB X dan GKR Hemas. Sumkem tersebut merupakan rasa hormat dari anak kepada orangtua.
Sebagaimana diketahui, usai melaksanakan kemeriahan
royal wedding kedua mempelai akan terbang ke New York, Amerika Serikat. KPH Notonegoro akan kembali melanjutkan aktivitasnya bekerja sebagai diplomat di Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Dia akan mengajak istrinya, GKR Hayu yang rencananya meneruskan studinya S2. Kedua pengantin baru itu akan tinggal di New York, Amerika Serikat.
(tty)This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: