TEMPO.CO, Jakarta - Kerajinan anyaman perlu dukungan promosi karena tidak banyak dikenal di kalangan konsumen pencinta seni kerajinan.
Padahal anyaman merupakan salah satu bentuk kerajinan tertua yang dapat ditemukan di hampir seluruh daerah di Indonesia.
"Kerajinan anyaman harus terus dilestarikan dan dikembangkan oleh berbagai komunitas perajin," kata Herawati Boediono di sela pembukaan peringatan HUT ke-34 Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) yang digelar pada Kamis, 5 Juni 2014, di gedung Smesco, Jakarta Selatan.
Menurut Herawati, kerajinan anyaman memiliki daya tarik tinggi karena bahan bakunya yang khas dari daerah asal perajin, memiliki nilai artistik ihwal motif, warna, serta bahannya, dan mudah didaur ulang.(Baca :Indonesia Jadi Juri Lomba Kerajinan Internasional)
Kerajinan anyaman dibuat dari berbagai bahan seperti bambu, rumput, daun jagung, daun padi, daun kelapa, bemban (sejenis alang-alang), lidi, daun lontar, rotan, dan daun pandan. Ini bisa dijadikan berbagai produk seperti keranjang, tas, tikar, peranti saji, hiasan dinding, dan boneka.
Menurut data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan selama kurun 2009-2013, kenaikan ekspor kerajinan Indonesia mencapai US$ 69,16 juta. Lima negara tujuan ekspor kerajinan Indonesia menurut data tersebut yakni Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Jerman, dan Hong Kong.
"Anyaman ini jadi jati diri bangsa," kata Herawati. Beberapa daerah di Indonesia mengembangkan kerajinan anyaman, seperti Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Dana Iswara, Ketua Bidang Humas Dekranas, memperlihatkan contoh anyaman bemban dari Kapuas Hulu yang kuat dan cantik.(Baca : Tren Desain Buatan Tangan Disukai, Dibanding Mesin)
"Kalau soal harga, bisa ditekan, asal jangan merugi, yang penting melestarikan produk kriya dari Indonesia, berkompetisi dengan pasar global," kata Herawati.
Dalam pelaksanaan Unesco Award 2012 di Kuching, Malaysia, dari 31 produk terpilih, 18 berasal dari Indonesia. "Indonesia nomor satu di pasar Asia, setelah itu Cina dan Vietnam. Sedangkan untuk pasar dunia, Indonesia posisi ketiga setelah Cina dan Vietnam untuk kategori anyaman," kata Herawati.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler:
Kontes King & Queen Edutography 2014
Peringatan di Bungkus Rokok Bisa Pengaruhi Remaja
Pameran Seragam dan Busana Kerja 2014
Ade Jusuf Kalla Bantu Gerakan Jokowi-JK
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.