Ahmad Mubarok saat diperiksa di KPK (Foto: Okezone) BADAN Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) diminta tak hanya memfokuskan kegiatannya pada jumlah anak pada satu keluarga. Ada baiknya juga menekankan isu keluarga sejahtera.
Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Pertama Bidang Psikolog Islam UIN, Ahmad Mubarok, kepada Okezone, belum lama ini. "Jumlah anak tidak jadi faktor. Anak banyak, tapi 'jadi' semua, itu luar biasa. Konsep BKKBN sudah tidak lagi dua anak cukup, tapi keluarga sejahtera, pemberdayaan keluarga. Belum tentu anaknya satu itu lebih baik, ada yang anak sembilan tapi sarjana semua," katanya.
Menurutnya, terkait masalah kependudukan, seharusnya Indonesia meniru dan belajar dari negeri Tiongkok. Di sana, pasangan suami-istri yang memiliki anak lebih dari satu akan didenda. Namun, ujarnya, konsep tersebut memiliki kelemahan, yaitu sulitnya mendapatkan tenaga kerja muda.
"Di sana generasi tua semuanya, makanya ada ide kalau yang mau melahirkan dikasih uang persalinan dan dijamin," tambahnya.
Karena itu, lanjut mantan Anggota MPR ini, BKKBN seyogyanya bekerja lebih strategis karena keluarga memiliki peran lebih besar dibanding sekolah. "Ada gagasan sekarang ini, BKKBN punya wilayah kerja lebih luas,"pungkasnya.
(ren)
Download dan nikmati kemudahan mendapatkan berita melalui Okezone Apps di Android Anda.