KERUSAKAN saraf tepi biasa atau neuropati biasanya menyerang ujung-ujung bagian tubuh yang kesemutan, seperti jari tangan dan kaki. Bila dibiarkan, dalam jangka panjang bisa memengaruhi kehidupan seksual, terutama pada kalangan pria.
Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat, Dr Manfaluthy Hakim, Sp.S(K), mengatakan bahwa kerusakan saraf tepi yang berlangsung lama dapat menyebabkan gangguan impotensi. Menurutnya, hal tersebut terjadi karena sistem saraf otonom menjadi terganggu.
"Dengan sistem saraf otonom yang terganggu, salah satu konsekuensinya yang paling ditakuti, baik wanita maupun laki-laki, adalah impotensi," katanya pada media workshop "Waspadai Gaya Hidup Berisiko Neuropati" di The CONE, FX Lifestyle Center, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Sementara, menurut Ketua Umum PERDOSSI Pusat dan Konsultan Neurologis, Prof Dr dr Moh Hassan Machfoed, Sp.S (K), M.S, neuropati yang berlangsung jangka panjang menyebabkan impotensi karena saraf di Mr P tidak bisa berjalan dengan lancar. Misalnya, bila anggota tubuh terkena api, akan langsung bereaksi, yakni sepersekian detik sudah dirasakan. Artinya, daya transfernya cepat sekali.
"Jadi, lama-lama kerusakan saraf bisa menyebabkan gangguan reaktivitas. Bila sampai impotensi awalnya itu saraf kehilangan daya konduksi ke otak karena selaput myelin yang rusak," tutupnya. (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.