PEMBESARAN prostat sangat menyiksa pria. Pasalnya, pembesaran prostat bisa memicu buang air kecil tidak tuntas dan mengakibatkan timbulnya batu kantung kemih.
Hal tersebut seperti dikatakan Spesialis Urologi RS Premier Bintaro, Dr Gideon FP Tampubolon, SpU. Menurutnya, pria yang merasa terganggu ketika buang air kecil, biasanya disebabkan karena gangguan prostat.
"Kalau pria yang sudah terganggu prostatnya, sisa urine di kantung kemih bisa sampai 50-200 cc. Akibatnya, warna urine menjadi lebih pekat dan zat-zat, seperti mineral serta garam, mudah terkonsentrasi yang akhirnya timbul batu di kantung kemih," katanya pada media gathering & health talk bertema "Laser untuk Penanganan Terkini Pembesaran Prostat dan Batu Saluran Kemih" di RS Premier Bintaro, Tangerang Selatan, baru-baru ini.
Lebih lanjut, Dr Gideon menjelaskan bahwa pria seharusnya menuntaskan hajatnya ketika buang air kecil. Bahkan, disarankan sampai kantung kemih hampir kosong.
"Kalaupun ada sisa urine di kantung kemih, itu kurang dari 10 cc setelah buang air kecil," imbuhnya.
Untuk diketahui, gejala pembesaran prostat terbagi menjadi dua, yakni iritatif dan obstruktif. Gejala pembesaran prostat iritatif adalah sulit menahan buang air kecil sehingga seseorang bisa setiap jam ingin buang air kecil. Sementara, untuk pembesaran prostat obstruktif, gejalanya bisa dilihat ketika buang air kecil. Penderita harus menunggu lebih dulu atau mengejan untuk mengeluarkan urine. Gejala lainnya yaitu pancaran urine melemah, dan yang lebih parah adalah tidak bisa buang air kecil. (Baca: Tiga Kali Pipis di Malam Hari, Pertanda Pembesaran Prostat) (fik)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
