Cuiaba terkenal dengan ikannya.
Liputan6.com, New York Segala sesuatu yang berlebihan tentu tak baik di tubuh. Begitu pula dalam mengonsumsi protein.
Mengonsumsi protein tentu merupakan bagian penting dari diet seimbang. Tubuh kita tak akan mampu membangun dan memperbaiki sel-sel tanpa protein. Selain itu, sarapan tinggi protein bisa membantu kita tergiur untuk makan camilan yang tak sehat.
Menurut Institutes of Medicine, orang dewasa rata-rata membutuhkan sekitar 0,8 gram protein per kilogram dari berat badan per harinya. Pria berusia 20 tahun atau lebih rata-rata mendapatkan 98,9 gram protein seharinya dan wanita berusia 20 tahun dan lebih mendapatkan 68 gram.
Dalam analisis baru, diet tinggi protein, terutama ikan bisa menurunkan risiko stroke.
Marion Nestle, Ph.D., Paulette Goddard Professor of Nutrition, Food Studies, and Public Health at New York University mengatakan kepada Huffington Post bahwa dalam beberapa kasus, kebanyakan protein bisa menimbulkan masalah.
Berikut tiga tanda diet Anda mungkin berlebihan protein, Senin (16/6/2014):
1. Berat badan naik
Jika Anda berlebihan protein dalam diet Anda tanpa memotong kalori lain, Anda mungkin akan melihat berat badan Anda naik.
Pada penelitian 2012, peneliti menemukan orang yang diet tinggi protein memiliki jumlah lemak yang sama dibanding orang yang mengonsumsi makanan rendah protein, diet tinggi lemak.
2. Masalah ginjal
Ginjal mengurus beberapa penyaringan produk limbah yang dibuat ketika tubuh mencerna protein, dan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa diet tinggi protein memberikan beban yang lebih besar pada ginjal.
Menurut laporan WebMD, penelitian tahun 2003 menemukan, kerusakan ini hanya terlihat di antara orang dengan penyakit ginjal tahap awal, ini sangat berbahaya karena orang-orang sering tak menyadari ginjalnya terkena dampaknya.
3. Dehidrasi
Salah satu produk limbah yang diciptakan ginjal selama proses penyaringan adalah nitrogen urea di darah. Peneliti dan dokter menggunakan nitrogen urea untuk mengevaluasi fungsi ginjal dan itu merupakan ukuran seberapa terhidrasi seseorang.
Penelitian 2002 menyebutkan ketika asupan protein naik, hidrasi turun, mungkin karena tubuh harus menggunakan banyak air untuk menyiram tambahan nitrogen. Dehidrasi tidak selalu menjadi alasan untuk menghindari protein berlebihan.
(Gabriel Abdi Susanto)