Pages

Minggu, 15 Juni 2014

Berita Dunia Kesehatan Terbaru, Tips Posisi Seks, Cara Diet Sehat
Berita Kesehatan Liputan6.com menyajikan kabar terbaru dunia kesehatan, tips hidup sehat, cara diet alami hingga posisi gaya seks terpopuler 
Shop Tervis tumblers.

Create a one of a kind personalized gift. It's fun and easy to design!
From our sponsors
WHO Fokuskan Tranfusi darah Pada Ibu
Jun 14th 2014, 08:00, by Fitri Syarifah

Liputan6.com, Jakarta Memeringati hari Donor Darah sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia memusatkan perhatian pada ketersediaan persediaan darah yang aman untuk menyelamatkan para ibu. Pasalnya, WHO mencatat, di dunia setiap harinya terdapat 800 ibu meninggal saat melahirkan dan sesaat setelah melahirkan dengan 99 persen di antaranya tinggal di negara berkembang.

Direktur Regional WHO untuk kawasan Asia Tenggara, Dr Poonam Khetrapal Singh mengatakan, pendarahan hebat saat atau setelah melahirkan adalah penyebab utama kematian ibu, 31 persen dari kematian ibu di Asia.

"Transfusi darah adalah salah satu kunci penyelamatan nyawa pada penanganan komplikasi terkait kehamilan. Pada tahun 2013, data global menunjukkan bahwa di negara-negara yang tergabung sebagai anggota WHO di kawasan Asia Tenggara, rasio kematian ibu beragam dari 26 hingga 270 per 100.000 kelahiran hidup," tulis Poonam dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (14/6/2014).

Poonam menyebutkan, jika kantung darah digabungkan di 11 negara kawasan Asia Tenggara telah terkumpul sekitar 15,6 juta unit darah setiap tahun. Padahal kawasan ini memerlukan 18 juta unit setiap tahun.

 "Di kawasan Asia Tenggara, tidak semua pasien yang memerlukan transfusi darah memiliki akses terhadap unit darah atau produk darah yang aman, dalam waktu yang singkat. Pemerintah perlu memastikan tersedianya darah dan produk darah yang cukup dan aman dari berbagai kuman penyakit seperti HIV, hepatitis, syphilis dan malaria. Kita memerlukan lebih banyak sukarelawan yang mau mendonorkan darah serta memastikan keamanan darah selama transfusi," jelasnya.

Di negara-negara Asia Tenggara, transfusi darah kerap digunakan dalam upaya menolong komplikasi pada saat kehamilan atau melahirkan, anemia parah pada anak, penatalaksanaan pada korban kecelakaan, dan tentu saja pembedahan.

"Terkadang transfusi diberikan saat ada pilihan pengobatan lain dengan efektivitas setara. Transfusi ini sebenarnya tidak sungguh-sungguh diperlukan jika pasien dihadapkan pada risiko penularan infeksi serta reaksi pasca transfusi," ungkapnya.

Untuk itu, WHO meminta negara-negara anggotanya untuk melakukan upaya nyata guna memastikan fasilitas kesehatan memiliki akses yang lebih luas terhadap darah dan produk darah yang aman dari sukarelawan bagi wanita-wanita yang berjuang saat melahirkan anak-anak mereka.

"Masyarakat perlu dilibatkan, mendapatkan pengetahuan, serta diberdayakan untuk bersedia dengan rutin dan sukarela menyumbangkan darah demi pemenuhan kebutuhan darah nasional. Karunia kehidupan ini adalah hadiah paling berharga yang bisa diberikan seseorang kepada sesamanya," tambahnya.

(Gabriel Abdi Susanto)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions