Pages

Sabtu, 19 April 2014

Sindikasi health.okezone.com
Berita-berita Okezone pada kanal Health 
Compare Hotels

Find great prices for amazing hotels wherever your next destination may be. It's simple to search 100+ sites at once!
From our sponsors
''Dahulukan Nyawa Pasien ketimbang Masalah ATM''
Apr 19th 2014, 15:19

KASUS penolakan pasien miskin masih seringkali dijumpai di setiap rumah sakit. Padahal, pemerintah daerah mengklaim sudah membangun kerja sama dengan rumah sakit untuk menerima pasien jika mengantongi Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) atau Jamkesmas.

 
Di Depok, Pemerintah Kota Depok sudah sejak 2011 menggulirkan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk menjamin kesehatan masyarakat miskin dengan belasan kriteria. Menanggapi masalah penanganan medis terhadap pasien miskin, Ketua Asosiasi RS Swasta Indonesia (ARSI) Kota Depok periode 2014-2017, drg Sjahrul Amri, MHA, memiliki pendapat menarik.
 
"Bagaimana pun kita punya tanggung jawab, pasien emergency harus segera ditangani, tidak atau punya uang, nyawa harus kita rebut dulu. Pasien setelah ditangani darurat, life saving dikedepankan, karena penyakit tak bisa kita tunda, lalu disuruh ke ATM. Dahulukan nyawa pasien," tegasnya kepada Okezone, baru-baru ini.
 
Amri menambahkan, sejak adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), peserta Jamkesmas dan Askes otomatis menjadi peserta BPJS. Untuk program Jamkesda di Depok, Amri menjamin ada 14 rumah sakit, baik swasta ataupun daerah yang siap melayani pasien miskin.
 
"Jamkesmas terintegrasi dengan BPJS sebagai penerima bantuan iur. Jamkesda kategori Pemda, RS swasta sudah MoU berdasarkan peta rujukan. Enggak ada penolakan lagi, ditolak mungkin karena tak emergency, masih bisa ditangani di PPK I atau puskesmas dan klinik," jelasnya.
 
Anggaran Jamkesda setiap tahunnya bisa mencapai Rp28 miliar oleh Pemerintah Kota Depok. Namun yang perlu didorong, lanjut Amri, mestinya Pemda bayar separuh klaim RS swasta terlebih dahulu, jangan terlalu lama. Supaya cash flow dan operasional RS swasta tetap berjalan.
 
"Kalau tertunda, kasihan juga RS yang kecil-kecil, cash flow-nya terganggu. Pemda kami minta punya komitmen terhadap kesehatan, kami mendorong, clean dulu, bayar separuh. Untuk BPJS saja di lapangan masih banyak RS pemerintah yang meminta cost sharing kepada pasien," paparnya.
(tty)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions