Pages

Rabu, 30 April 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Teach your child to read.

Save 20% now with Hooked on Phonics! Enter 'SAVE20' at checkout.
From our sponsors
Mencegah Penyakit Kelamin, Perlukah Pakai Obat Kumur Setelah Seks Oral?
Apr 30th 2014, 06:01

Jakarta, Asal kebersihan mulut dan alat kelamin dijaga dengan baik, seks oral dianggap aman untuk dilakukan pasangan suami istri. Lantas perlukah pasutri berkumur dengan mouthwash (obat kumur) setelah melakukan seks oral agar bebas dari bakteri jahat?

Seks oral menjadi berbahaya bila faktor higienitas dari alat kelamin dan mulut diabaikan. Masalahnya, alat kelamin dan mulut sering menjadi sarang kuman. Bila kebersihannya tidak dijaga dengan baik, seks oral bisa menjadi sarana penularan penyakit dari kelamin ke mulut, atau sebaliknya.

"Seks oral itu dilihat letak kebersihan atau kotoran, kan ada penularan bakteri. Kalau dari perempuan yang banyak trikomoniasis, kalau dari yang lelaki sifilis. Atau penyakit lainnya yang ada di tubuh masuk ke mulut, apalagi kalau mulutnya juga kotor. Jadinya bisa merusak keadaan habitat mulut itu sendiri," jelas Prof Heriandi Sutadi, drg, SpKGA (K), PhD, Ketua Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), kepada detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (30/4/2014).

Menurut Prof Heriandi, obat kumur memang bagus untuk membersihkan infeksi di gigi, sekaligus melindungi dari infeksi yang menular lewat seks oral. Namun harus diperhatikan saat memilih obat kumur. Prof Heriandi menyarankan sebaiknya pilih obat kumur yang bisa digunakan sebagai obat pembunuh bakteri, bukan hanya penyegar mulut saja.

Senada dengan Prof Heriandi, Prof Dr drg Melanie S. Djamil, M.Biomed, juga memiliki pendapat yang sama. Menurutnya obat kumur bisa mencegah infeksi yang menular lewat seks oral asal dilakukan dengan segera dan saat bakteri belum terlalu masuk ke dalam rongga mulut.

"Mungkin kalau segera dan belum masuk ke dalam rongga atau belum terlalu masuk ke dalam mungkin bisa. Tetapi tidak menjamin 100 persen. Penggunaan karet pelingdung saja bisa bocor, jadi ini sama saja tidak ada yang bisa menjamin 100 persen," tutur Prof Melanie, dokter gigi dan dekan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti.

Cara terbaik untuk menghindarinya menurut Prof Heriandi adalah dengan tidak melakukan seks oral. Kedua, dengan menggunakan kondom agar tidak bersentuhan secara langsung.

"Ya paling tidak harus dengan pasangannya sendiri, lakukan dengan cara-cara yang wajar. Pasangan kita juga harus bersih kalau mau melakukan hal seperti itu, agar tidak ada (penyakit) yang (menular) ke diri kita. Kadang seseorang kan suka tidak yakin apakah pasangannya bebas atau tidak dari hal-hal demikian," terang Prof Melanie.

(mer/vta)

Ingin Mendapatkan Rp 500,000 dari detikHealth ? Ceritakan Pengalaman Dietmu di Sini

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
130048_obatkumur2ts.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions