Pages

Rabu, 22 Januari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Get healthier and fit with celebrity yoga instructor, Sadie Nardini.

The course will teach you a 14 day routine so you can maintain a body more free of toxins and extra weight.
From our sponsors
Tak Selalu Salah Asuh, Anak Suka Mengamuk Juga Bisa karena Gen
Jan 22nd 2014, 08:15

Jakarta, Apakah Anak Anda gampang marah dan sering mengamuk jika dibandingkan dengan teman-teman sebayanya? Jangan dulu salahkan diri Anda sendiri, sebuah studi mengungkapkan bahwa tingkat emosi anak juga bisa dipengaruhi oleh gennya, lho.

Selama 25 tahun terakhir ini sebagian besar masyarakat berpikir bahwa perkembangan agresi anak sudah pasti diturunkan karena buruknya teladan, yang dalam hal ini terutama adalah orang tuanya. Namun, para ilmuwan dari University of Montreal menemukan adanya perbedaan besar terhadap emosi anak karena faktor genetik dan lingkungan.

"Analisis gen mengungkapkan bahwa faktor genetik awal sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak. Namun harus ditekankan bahwa asosiasi genetik ini tidak berarti bahwa agresi fisik anak sudah diatur dan tak dapat diubah," papar Dr Eric LaCourse, peneliti dari University of Montreal, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (22/1/2014).

Jadi hanya karena anak-anak sering membuat ulah saat kecil, bukan berarti mereka tidak bisa bersikap lebih baik di kemudian hari.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Medicine ini dilakukan dengan melibatkan orang tua anak kembar yang lahir antara April 1995 dan Desember 1998 di Montreal, Kanada. Responden ini termasuk kembar monozigot genetik identik yang berasal dari embrio dan kembar dizigotik non-identik yang dikembangkan dalam embrio terpisah.

Para ibu diminta untuk menilai agresi fisik anak kembar mereka dengan perilaku pelaporan seperti memukul, menggigit, menendang dan pertempuran, pada usia 20, 32 dan 50 bulan. Dr LaCourse mengatakan bahwa faktor genetik menjelaskan bagian 'substansial' perbedaan individu dalam agresi fisik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pola asuh orang tua mungkin tidak langsung berpengaruh seperti yang diperkirakan sebelumnya. Studi jangka panjang dari agresi fisik jelas menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak, remaja dan orang dewasa akhirnya belajar mencari alternatif sendiri terkait agresi fisik.

(ajg/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
151424_rewel.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions