Pages

Rabu, 22 Januari 2014

health.detik
Detik.com sindikasi 
Shop Adidas

Run better, look better, feel better with running gear favorites at Adidas. Find select styles up to 40% off today.
From our sponsors
Bukan Kepo Lho! Psikolog Anjurkan Ortu Follow Anak di Twitter
Jan 22nd 2014, 08:31

Jakarta, Bicara soal teknologi, anak dan orang tua kerap mengalami gap atau kesenjangan. Karena beda generasi yang jauh, wajar kalau sebagian orang tua mengalami gaptek atau gagap teknologi. Tapi biar bisa kepo, orang tua dilarang gaptek!

Bila anak cukup aktif berjejaring di internet, para pakar menganjurkan agar orang tua tidak ketinggalan. Buat akun di jejaring yang sama, lalu berteman dengannya. Bahkan kalau memungkinkan, orang tua juga perlu tahu password anaknya, supaya bisa kepo alias 'memata-matai' anaknya.

"Minimal perlu tahu password email anaknya. Jadi kalau terjadi sesuatu pada anak, orang tua gampang melacaknya," kata Sudaryanto, aktivis perlindungan anak dari Terres des Hommes Netherlands untuk Indonesia, saat ditemui detikHealth, seperti ditulis pada Rabu (22/1/2014).

Perlunya orang tua mengimbangi anaknya aktif di jejaring internet juga disampaikan oleh Fauzan Heru Santoso, psikolog sosial dari Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, ancaman pedofil online bisa dicegah bisa orang tua menjalankan fungsi kontrol, salah satunya dengan berteman dengan anaknya di internet.

"Orang tua punya akun lalu berteman, akan lebih bagus karena bisa lebih mengontrol bagaimana dan dengan siapa saja anaknya berinteraksi," kata Heru.

Untuk orang tua yang gaptek, tentunya sulit untuk berteman dan mengikuti pergaulan anak di internet. Namun di mata psikolog anak dan remaja dari Klinik Kancil, Ratih Zulhaqqi, MSi, kondisi seperti ini jarang sekali dijumpai.

"Kalau masih punya anak remaja, biasanya umur orang tua masih 40-an tahun ya. Kira-kira masih bisalah main media sosial, banyak kok yang aktif di usia segitu. Tinggal bagaimana karakter orang tuanya," kata Ratih.

Mengontrol bukan berarti harus banyak mengatur. Orang tua cukup tahu saja, lalu mengarahkan bila dirasa ada yang tidak beres dengan pergaulan atau interaksinya di jejaring internet. Selebihnya, tidak perlu banyak dilarang jika memang sudah cukup umur.

"Nggak perlu orverprotektif atau melarang-larang, ini kan zaman digital. Mereka juga perlu tahu internet, biar gaul dan nggak gaptek. Yang penting dikontrol," kata pengamat social media, Nukman Luthfie.

(up/vit)

This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.

Media files:
152436_abusif.jpg (image/jpg, 0 MB)
You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.

If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions