OBAT antidepresan tidak semuanya bekerja dengan baik pada pasien dan memiliki efek samping yang berbahaya. Lantas, bagaimana cara mengatasi kondisi depresi?
Bagaimana jika suplemen alami sama efektifnya dengan obat seperti antidepresan dan tanpa efek samping? Hal itulah yang ditemukan oleh Dr. Ajay Goel dan rekan-rekannya di Baylor University dalam sebuah studi terobosan baru curcumin, yaitu senyawa utama dalam rempah-rempah seperti kunyit.
Dr. Goel, Director ofEpigenetics and Cancer Prevention di Baylor University Medical Center mengatakan, penelitiannya merupakan uji klinis pertama yang menunjukkan bahwa curcumin hampir sekuat Prozac (obat antidepresan) dalam meredakan gejala depresi.
"Kita memang perlu melakukan penelitian lanjutan. Tetapi bukti awal ini sangat baik mengingat curcumin aman, non-toxic, dan memiliki banyak efek yang lebih menguntungkan selain kemampuannya mengontrol depresi,"ungkap Dr. Goel, dikutip Newsmaxhealth.
Sementara itu, Dr. Goel menyatakan bahwa pengobatan adalah cara yang tepat untuk mengatasi depresi karena efeknya lebih cepat dibandingkan curcumin. Tetapi, dia memperingatkan bahwa antidepresan dapat menimbulkan risiko jangka panjang.
"Tidak masalah mengonsumsi antidepresan jika untuk waktu yang singkat. Tetapi, depresi merupakan penyakit kronis, sehingga kemungkinan Anda akan menggunakannya untuk jangka waktu yang lama. Ketika melakukan hal tersebut, maka Anda berisiko terhadap efek sampingnya," jelasnya.
"Sementara, curcumin sangat aman dan tidak ada toksisitas, bahkan ketika Anda mengonsumsi curcumin hingga 12 gram sehari selama enam bulan, itu tidak ada toksisitas. Jadi, ini sangat menggembirakan," tandasnya.
(tty)
This entry passed through the Full-Text RSS service — if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers. Five Filters recommends: